
Jakarta, 20 Mei 2025-VNNMedia- Program besar Presiden Prabowo yaitu penyediaan 3 juta rumah, sepertinya akan sulit diwujudkan di tahun ini karena keterbatasan anggaran
Hal tersebut diungkap oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI pada Senin (19/5)
Menurut Maruarar atau biasa dipanggil Ara, anggaran negara yang diberikan kepada Kementerian PKP sebesar Rp3,4 triliun hanya mampu untuk membangun 269.779 unit rumah yang meliputi rumah susun, rumah khusus, revitalisasi rusun, proyek Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), penanganan kawasan kumuh dan program FLPP
“Pembiayaan, kemampuan kita tak sampai 270 ribu unit rumah itu dari APBN dan dari FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Pemilikan Rumah),” jelas Ara
Lebih lanjut, Ara mengakui bahwa masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk mencari alternatif pembiayaan 2,73 juta unit rumah
Dari target 3 juta unit rumah, 2 juta diantaranya diharapkan mendapat dukungan pendanaan dari PMDN (Penanam Modal Dalam Negeri) sementara sisanya dari PMA (Penanaman Modal Asing)
“Kami ada 3 juta, saya terbuka semua sampaikan yang dua juta tanggung jawab saya sebagai menteri. Kemudian 1 juta dari investasi luar negeri, saya tugaskan Wamen berkonsentrasi disitu,” tambah Ara
Pernyataan Ara seolah mempertegas keterangan Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah pada April lalu, dimana ia secara jujur mengatakan jika program 3 juta rumah belum bisa direalisasikan secara optimal di tahun pertama pemerintahan Presiden Probowo karena masalah pagu anggaran yang ditetapkan di era Joko Widodo
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 adalah APBN yang disusun pada masa pak Jokowi,” kata Fahri
Politisi partai Gelora ini kemudian menambahkan, “APBN 2026 nanti pidato Nota Keuangannya baru pada 16 Agustus 2025 itu baru akan mencakup secara komprehensif (untuk anggaran program perumahan)”, seperti dilansir dari bisnis.com
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News