
Pasuruan, 11 Februari 2025, VNNMedia – Masyarakat harus mewaspadai hujan intensitas deras disertai angin kencang yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu dalam beberapa hari ke depan. Himbauan yang disampaikan Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersebut menyusul terbentuknya siklon tropis Taliah atau badai yang terbentuk di Samudra Hindia (sisi selatan perairan Bali) pada bulan Februari 2025.
Kewaspadaan terhadap segala kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut ditujukan bagi seluruh warga. Khususnya yang berdomisili di kawasan rawan bencana. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi dalam pernyataannya berikut ini.
“Beberapa hari ini mulai tanggal 7 Januari 2025 cuaca ekstrem terutama angin kencang, dampak dari siklon tropis Taliah di Samudera Hindia. Karena itu, nelayan wilayah pesisir misal Lekok, Nguling, Kraton harus lebih waspada. Bagi yang tinggal di wilayah pegunungan, hendaknya tidak meneruskan aktivitasnya dulu jika terjadi hujan dan angin kencang. Masyarakat juga harus ekstra hati-hati, terutama pada saat berkendara ketika hujan deras dan angin kencang, antisipasi pohon tumbang,” pesannya.
Ditambahkannya, dalam beberapa hari terakhir, angin kencang melanda beberapa wilayah pada hari Sabtu, 8 Februari 2025. Diantaranya di Kecamatan Rembang, Wonorejo, Sukorejo, Purwosari, Prigendan Rejoso. Akibatnya, sedikitnya 56 rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
“Kemarin juga terjadi angin kencang di wilayah Kecamatan Beji, Bangil, Kejayan. Total ada 17 rumah rusak. Ini masih kami lakukan assessment. Angin kencang juga mengakibatkan 7 pohon tumbang di ruas jalan besar dan sudah kami evakuasi,” katanya.
Lantas bagaimana dengan upaya penanggulangannya? Kata Sugeng, BPBD Pasuruan telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Berikut dengan kegiatan kedaruratan yang dilakukan pasca terjadinya bencana.
“Dalam hal penanggulangan bencana angin kencang, kami intens melakukan kegiatan kedaruratan. Seperti melakukan evakuasi pohon tumbang dan membagikan bantuan sosial kepada warga terdampak, khususnya yang rumahnya rusak. Misalnya makanan siap saji, makanan tambahan gizi, biskuit, matras, family kit. Sumber anggaran dari APBD Kabupaten Pasuruan, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB,” jelasnya.
Telusuri berita lain di Google News VNNMedia