
SURABAYA, 25 AGUSTUS 2025 – VNNMedia — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa program Kampung Pancasila bukan sekadar label atau simbol, melainkan gerakan terpadu untuk mengatasi berbagai persoalan sosial di tengah masyarakat.
Mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga stunting, seluruhnya menjadi fokus utama dalam program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini.
Menurut Eri, Kampung Pancasila merupakan penyempurnaan dari sejumlah program sebelumnya, seperti Green and Clean dan Surabaya Smart City, yang kini dilebur menjadi satu kesatuan.
“Semua program sebelumnya kini dijadikan satu dalam Kampung Pancasila. Tujuannya agar konsolidasi dan pergerakan masyarakat menjadi lebih efektif,” ujarnya dalam siaran tertulis, Sabtu (23/8/2025).
Eri menjelaskan bahwa setiap Rukun Warga (RW) yang ditetapkan sebagai Kampung Pancasila akan menjalankan empat pilar utama. Pada pilar lingkungan, pemerintah mendorong kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan dan pemilahan sampah rumah tangga.
Selanjutnya, pada pilar ekonomi, Pemkot Surabaya berupaya menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pelatihan dan pembentukan usaha mandiri, khususnya bagi para pemuda.
Sementara itu, pilar kemasyarakatan difokuskan pada upaya mengidentifikasi dan menyelesaikan persoalan sosial yang ada di lingkungan warga, seperti penanganan anak putus sekolah dan stunting.
Adapun pilar sosial budaya berperan menanamkan nilai keguyuban, gotong royong, serta kepedulian sosial berbasis agama dan budaya.
Sebagai bagian dari pilar ekonomi, Pemkot Surabaya juga menggerakkan program nasional Koperasi Merah Putih. Koperasi ini dijalankan oleh para pemuda di setiap kampung dan berperan membiayai warga kurang mampu untuk memulai usaha, seperti membuka toko sembako.
“Jika ada warga yang ingin buka toko, Koperasi Merah Putih akan membiayainya. Dengan begitu, warga bisa mandiri dan mendapatkan keuntungan dari penjualan barang-barang yang dipasok oleh koperasi. Ini adalah cara kami untuk memutus rantai kemiskinan,” jelas Eri.
Lebih lanjut, Eri menekankan bahwa keberhasilan program Kampung Pancasila sangat bergantung pada keguyuban dan kepedulian warga. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama agar program ini berjalan berkelanjutan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran aktif warga. Jika ada tetangga yang kesulitan, informasikan kepada kami. Kepedulian ini adalah bagian dari amal ibadah, dan inilah landasan dari sila pertama Pancasila,” pungkasnya.
Dengan hadirnya Kampung Pancasila, Pemkot Surabaya berharap bisa menciptakan lingkungan yang bersih, masyarakat yang berdaya, serta generasi yang sehat dan sejahtera.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News