Kuala Lumpur, 29 November 2024-VNNMedia- Malaysia tengah berjuang melawan banjir terparah dalam satu dekade terakhir. Ribuan warga telah mengungsi dari rumah mereka akibat hujan lebat yang terus-menerus mengguyur negara bagian Kelantan, Pahang, dan Terengganu
Pemerintah telah mengeluarkan peringatan siaga merah dan memperkirakan situasi akan semakin memburuk dalam beberapa hari ke depan. Wakil Perdana Menteri, Zahid Hamidi, bahkan membandingkan situasi saat ini dengan banjir bandang “bah kuning” pada tahun 2014 yang meluluhlantakkan Kelantan
Sebanyak 37 ribu orang, 80 persennya warga Kelantan, dilaporkan telah mengungsi akibat banjir yang terjadi pada sekitar 24 dan 28 November. Laporan tersebut disampaikan PM Anwar Ibrahim Kamis pagi (28/11) kepada parlemen sehari sebelum peringatan banjir diumumkan. Jumlah pengungsi dilaporkan meningkat menjadi 63.219 pada Kamis malam
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Malaysia memperkirakan banjir akan lebih parah dibanding tahun 2014. Diperburuk dengan kemungkinan pasang surut air laut yang tinggi pada minggu depan yang akan menghambat aliran luapan air sungai ke Laut China Selatan
Badan Meteorologi Malaysia pada 27 November lalu telah mengeluarkan peringatan siaga merah dan mengumumkan bahwa hujan lebat akan terus terjadi hingga 29 November di wilayah negara bagian Kelantan, Pahang dan Terengganu
3 negara bagian di Malaysia ini memang selalu terdampak paling parah jika musim hujan tiba. Namun tahun ini akibat perubahan iklim, wilayah terdampak meluas hingga 11 negara bagian di Semenanjung Malaysia, termasuk ibukota negara, Kuala Lumpur, yang lumpuh akibat luapan sungai-sungai
Sampai dengan saat ini banjir bandang yang melanda Malaysia telah menelan 1 korban jiwa dan menyebabkan tujuh dari 11 perjalanan kereta tujuan Kelantan berhenti beroperasi
sumber: The Straits Times
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News