Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya 2026, Kuota Naik Jadi 23.800 Penerima dengan Anggaran Rp190 Miliar

SURABAYA, 23 DESEMBER 2025 – VNNMedia – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan komitmennya memperluas akses pendidikan tinggi melalui Program Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya.

Pada 2026, jumlah penerima beasiswa melonjak signifikan menjadi sekitar 23.820–23.850 orang, dengan total anggaran yang disiapkan mencapai Rp190 miliar.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, mengatakan intervensi Pemkot Surabaya di sektor pendidikan terus diperkuat setiap tahun.

“Kuota awal Beasiswa Pemuda Tangguh pada 2025 sebanyak 3.500 penerima dan meningkat menjadi 5.500 penerima saat perubahan anggaran. Ini menunjukkan komitmen Pemkot Surabaya terhadap pendidikan sangat tinggi,” ujar Hidayat, Senin (22/12/2025).

Memasuki 2026, Pemkot Surabaya juga memperluas cakupan kerja sama perguruan tinggi. Selain perguruan tinggi negeri (PTN), program ini mulai melibatkan perguruan tinggi swasta (PTS). Saat ini, terdapat 15 PTN di Surabaya dan luar daerah yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkot Surabaya.

“Dengan perluasan kuota dan mitra kampus, pada 2026 Pemkot Surabaya tidak hanya menanggung biaya pendidikan, tetapi juga memberikan uang saku bagi penerima beasiswa,” jelas Hidayat.

Sementara itu, Kepala Bidang Kepemudaan Disbudporapar Kota Surabaya, Erringgo Perkasa, menyampaikan bahwa perubahan skema Beasiswa Pemuda Tangguh dari 2024 ke 2025 merupakan hasil evaluasi menyeluruh.

“Evaluasi dilakukan berdasarkan pelaksanaan program, kemampuan fiskal daerah, serta kebijakan Pemkot Surabaya untuk memperluas jangkauan penerima manfaat,” ungkap Erringgo.

Hasil evaluasi tersebut menunjukkan perlunya penataan ulang komponen bantuan agar program dapat menjangkau lebih banyak pemuda secara berkelanjutan, tetap menjamin pembiayaan utama UKT, serta mendorong efisiensi dan keadilan distribusi anggaran.

“Penyesuaian skema juga mempertimbangkan kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya yang masih perlu ditingkatkan, sehingga dilakukan penyesuaian Peraturan Wali Kota,” tambahnya.

Dari sisi jumlah penerima, Erringgo mencatat tren peningkatan setiap tahun. Pada 2024, penerima beasiswa tercatat 3.186 orang, meningkat menjadi 3.502 orang pada 2025, dan melonjak tajam pada 2026 menjadi 23.820 orang.

“Ini menegaskan bahwa program tidak dikurangi, tetapi justru diperluas secara signifikan,” tegasnya.

Kenaikan jumlah penerima juga sejalan dengan peningkatan anggaran. Pada 2024, alokasi anggaran Beasiswa Pemuda Tangguh sebesar Rp46,27 miliar, naik menjadi Rp71,51 miliar pada 2025, dan diproyeksikan meningkat tajam menjadi Rp190,56 miliar pada 2026.

“Pemkot Surabaya tidak memangkas anggaran, melainkan mengelolanya secara lebih adaptif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Erringgo menjelaskan, pelaksanaan Beasiswa Pemuda Tangguh 2026 akan mengacu pada regulasi kepala daerah dan petunjuk teknis yang saat ini masih dibahas. Fokus utama mencakup perluasan sasaran penerima, penyesuaian skema bantuan UKT dan uang saku, serta penguatan prinsip pemerataan dan akuntabilitas.

Sasaran penerima beasiswa adalah pemuda ber-KTP dan berdomisili Surabaya, berasal dari keluarga kurang mampu, memiliki IPK minimal 3, serta telah diterima di salah satu dari 15 PTN mitra. Program ini juga memprioritaskan kelompok rentan dengan motivasi dan komitmen akademik tinggi.

Selain PTN, Pemkot Surabaya membuka peluang kerja sama dengan PTS. Hingga Desember 2025, tercatat enam PTS tengah menjajaki kerja sama untuk pelaksanaan beasiswa 2026.

Melalui Program Beasiswa Pemuda Tangguh, Pemkot Surabaya menargetkan peningkatan akses pendidikan tinggi, kelulusan tepat waktu, peningkatan kualitas akademik, daya saing SDM, serta kontribusi nyata terhadap peningkatan IPM Kota Surabaya.

“Konsep ‘1 KK 1 Sarjana’ menjadi salah satu target utama, agar lulusan mampu meringankan beban ekonomi keluarga dan meningkatkan produktivitas masyarakat,” pungkas Erringgo.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News