Vatikan, 23 April 2025-VNNMedia- Kota Vatikan dipenuhi ribuan peziarah dari berbagai penjuru dunia yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus. Jenazah Paus, yang wafat pada usia 88 tahun setelah menderita stroke, disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu (23/4) dan akan berlangsung selama tiga hari hingga Jumat malam, sebelum dimakamkan pada Sabtu mendatang
Di bawah terik matahari musim semi yang hangat, kerumunan orang berdesakan di sepanjang jalan utama yang mengarah ke Vatikan, bergerak perlahan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus yang terbaring dalam peti jenazah terbuka. Prosesi khidmat mengantarkan jenazah Paus dari wisma tamu Santa Marta, tempat beliau wafat, menuju Basilika Santo Petrus
Para kardinal dengan topi merah, uskup, biarawan pembawa lilin, dan Garda Swiss dengan helm mereka, berjalan perlahan ke Lapangan Santo Petrus yang luas dan terang, diiringi lantunan mazmur dan doa dalam bahasa Latin serta dentang lonceng yang lembut. Saat peti jenazah melewati Lapangan Santo Petrus, ribuan orang yang hadir memberikan tepuk tangan meriah, sebuah bentuk penghormatan tradisional Italia
“Dia seperti anggota keluarga. Seseorang yang sangat dekat di hati kami, seseorang yang membuat Gereja mudah diakses oleh semua orang dan inklusif bagi semua orang,” ungkap Rachel Mckay, seorang peziarah dari Inggris, menggambarkan kedekatan emosional para peziarah dengan Paus Fransiskus
Para pejabat Vatikan dengan sigap membantu 14 pengusung jenazah yang mengenakan sarung tangan putih dan jas hitam membawa peti jenazah menaiki lereng batu, sebelum memasuki basilika yang megah dan penuh hiasan melalui pintu perunggu raksasa
Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di depan altar yang diyakini sebagai lokasi pemakaman Santo Petrus, paus pertama, yang wafat sebagai martir pada masa pemerintahan Kaisar Nero. Paus Fransiskus tampak mengenakan jubah merah, dengan kedua tangannya terkatup rapat memegang rosario, dan mitra putih di kepalanya
Pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu mendatang diperkirakan akan dihadiri oleh para kepala negara dan pemerintahan dari seluruh dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya beberapa kali berselisih dengan Paus mengenai isu-isu sosial seperti imigrasi
Para pemimpin dari Italia, Prancis, Jerman, Inggris, Ukraina, Brasil, lembaga-lembaga Uni Eropa, dan negara asal Paus, Argentina, juga telah mengonfirmasi kehadiran mereka
sumber: CNA
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News
