PLN Nusantara Power Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Optimalkan Produksi PLTA di Minahasa

MINAHASA, 11 NOVEMBER 2024 – VNNMedia – PT PLN Nusantara Power (PLN NP) Unit Pembangkitan (UP) Minahasa melaksanakan penerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berbasis drone untuk meningkatkan produksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah tersebut. Pelaksanaan TMC tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa.

Langkah ini diambil sebagai respons dalam memastikan keandalan produksi listrik pada PLTA Tonsealama dan PLTA Tanggari. Kini, kinerja dua PLTA tersebut mencapai hampir 70 persen dari produksi normal akibat musim kemarau ekstrem dan pertumbuhan eceng gondok di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan, TMC memiliki peran penting dalam memastikan volume air waduk di DAS Tondano tercukupi. Metode yang digunakan adalah Drone Rotary (Extended GBG) dengan Bahan Semai Serbuk Mikropartikel Higroskopis.

“Kami memiliki tujuan pelaksanaan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk dapat menambah volume air waduk di DAS Tondano sehingga produksi energi listrik PLTA Unit Pembangkitan Minahasa bisa meningkat,” ujarnya.

Asisten II Bupati Minahasa, Arody Tangkere, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dalam penerapan teknologi tersebut.

“Danau dan sungai Tondano memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung operasional PLTA di Minahasa serta memenuhi kebutuhan listrik di wilayah ini. Oleh karena itu, riset yang diluncurkan hari ini menjadi momentum penting yang diharapkan mampu memberikan solusi konkret bagi masalah iklim dan cuaca yang tidak menentu,” terang Arody. 

TMC pada acara tersebut menggunakan drone untuk menyemai awan dengan bahan higroskopis, sehingga meningkatkan curah hujan di area tangkapan air Danau Tondano. Selain itu, PLN NP UP Minahasa bekerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi juga menerapkan metode Biological Control untuk menekan pertumbuhan eceng gondok yang menghambat aliran air ke PLTA.

Dengan penerapan TMC dan pengendalian eceng gondok, diharapkan produksi listrik dari PLTA di Minahasa dapat kembali optimal. Sehingga pasokan listrik bagi masyarakat tetap terjaga. Upaya ini juga menunjukkan komitmen PLN NP dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan energi di Indonesia.

Metode TMC dengan menggunakan drone sebagai extended GBG ini cocok diterapkan di danau Tondano mengingat danau tersebut terletak di jalur penerbangan yang cukup padat. Selain itu, Danau Tondano tidak terlalu luas sehingga metode TMC dengan pesawat kurang efektif diterapkan di danau ini.

Baca Berita menarik Lainnya di Google News