Solo, 10 Oktober 2024, VNNMedia –Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII yang digelar di Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadi harapan besar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk meningkatkan omzet penjualan.
Salah satu pelaku UMKM Nining (52), yang bergerak di bidang fesyen batik bernama Marin Laweyan, mengaku optimistis bahwa ajang ini dapat membawa dampak positif bagi bisnis lokal. “Kami berharap acara-acara seperti PEPARNAS sering digelar. Ini berpengaruh besar. Penjualan batik bisa meningkat dibandingkan hari-hari biasa,” ujar Nining.
Ia menjelaskan, bahwa sejauh ini sudah cukup banyak kontingen dan atlet PEPARNAS XVII yang melihat koleksi batik mereka, meskipun sebagian besar masih fokus pada kompetisi yang sedang berlangsung. “Mungkin mereka (atlet dan panitia) akan lebih tertarik berbelanja setelah pertandingan selesai. Saya yakin sih, penjualan akan meningkat, terutama menjelang penutupan acara,” tambahnya.
Pengalaman sebelumnya saat Piala Dunia U17 2023 menjadi tolok ukur bagi Nining. Saat itu penjualan batiknya melonjak signifikan menjelang akhir acara tersebut. Hal itu menguatkan keyakinan bahwa PEPARNAS XVII juga akan memberikan dampak serupa, khususnya bagi sektor kerajinan lokal.
Pelaku UMKM lainnya dari brand Dagoer Production Wulan mengakui sudah meraup omzet sebesar Rp30 juta selama PEPARNAS 2024 berlangsung. Hal tersebut karena salah satunya terbantu oleh kemudahan fasilitas yang diberikan pemerintah dan pihak lain yang terlibat pada ajang PEPARNAS 2024.“Kegiatan ini memungkinkan kami untuk lebih memperkenalkan berbagai produk, seperti kaus, jaket, dan tas. Ini meningkatkan omzet penjualan,” ujarnya.
Apalagi keterlibatan mereka, para pelaku UMKM tidak dipungut biaya. Menurut Wulan kebijakan itu secara tidak langsung telah membantu UMKM berkembang dan naik kelas.
Senada dengan Wulan, pelaku UMKM dari Asmoro Batik Ichsan mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap UMKM selama PEPARNAS 2024. “Dengan adanya PEPARNAS, UMKM merasa sangat terbantu. Kami tidak dikenakan biaya untuk berpartisipasi di sini, dan saya memperkirakan omzet kami akan naik selama pelaksanaan event ini,” jelasnya.
Sebelumnya Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surakarta, Dhoni Widianto telah menegaskan jika selaku tuan rumah, pihaknya pun optimistis ajang olahraga terbesar bagi penyandang disabilitas tersebut akan membawa dampak positif, khususnya bagi perekonomian daerah.
PEPARNAS XVI dikatakannya memiliki visi besar dalam pemberdayaan ekonomi, salah satunya dengan melibatkan pelaku UMKM di berbagai venue. “Ini menjadi peluang emas bagi mereka untuk memanfaatkan momen ini,” ujar Dhoni seraya menambahkan PEPARNAS XVII juga meningkatkan okupansi hotel di Surakarta serta menghidupkan sektor kuliner dan pariwisata.
PEPARNAS XVI dilaksanakan mulai 6–13 Oktober 2024 dengan mempertandingkan 20 cabang olahraga, termasuk para bulutangkis, para catur, para renang, bocia, voli duduk, dan anggar kursi roda. Acara ini diikuti oleh 4.625 atlet dan ofisial yang akan berlaga di empat lokasi, yakni Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sukoharjo.
Gelaran event tersebut diharapkan tidak hanya akan membawa kemeriahan olahraga di Kota Surakarta dan sekitarnya, tetapi juga memberi dampak nyata bagi pemberdayaan UMKM, peningkatan pariwisata, serta memperkuat citra positif Surakarta sebagai kota yang inklusif dan mendukung kemajuan ekonomi berbasis masyarakat.
Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat lokal dan dukungan pemerintah, PEPARNAS XVI akan menjadi momen strategis untuk memajukan perekonomian daerah, sekaligus mengukuhkan Surakarta sebagai tuan rumah yang sukses dalam menggelar ajang nasional.
Telusuri berita lain di Google News VNNMedia