JAKARTA, 13 AGUSTUS 2024 – VNNMedia – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di komoditas gula menggandeng Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan modal usaha petani tebu.
”Kebutuhan modal petani tebu untuk tahun giling 2024/2025 kurang lebih sebesar Rp1,3 trilyun. Salah satunya melalui Bank Mandiri,” ungkap Direktur Keuangan SGN Hariyanto.
Diharapkan melalui kerja sama ini, Bank Mandiri mampu membantu modal usaha petani sebesar Rp500 milyar.
Sementara itu, Direktur Utama SGN Mahmudi menyebut skema kerjasama dengan Bank Mandiri berbeda dengan skema yang lain. Pasalnya selain diperuntukkan sebagai pemenuhan modal usaha petani untuk biaya garap, pupuk, dan biaya tebang muat dan angkut (TMA), juga digunakan membeli benih tebu.
”Yang istimewa dalam skema ini juga mencover biaya benih tebu. Baru ada di skema dengan Bank Mandiri,” terang Mahmudi.
Khusus pupuk dan benih tebu, pihaknya menggandeng program MAKMUR PT Petrokimia dalam penyediaan pupuk yang berkualitas serta lembaga perbenihan tebu kredibel di antaranya Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) milik Riset Perkebunan Nusantara (RPN).
Mahmudi menyebut salah satu upaya peningkatan produktivitas adalah dengan intensifikasi melalui penataan varietas. Menurutnya, kondisi saat ini masih belum ideal yakni masak awal 10 persen masak tengah 30 persen dan masak lambat 60 persen.
“Sedangkan idealnya varietas tebu masak awal 30 persen, masak tengah 40 persen dan masak lambat 30 persen sehingga berpengaruh pada rendemen dan produktivitas gula,” jelasnya.
Ia mengakui, varietas tebu saat ini belum standar, sehingga perlu dilakukan penataan. “Ditata mulai sekarang dengan melibatkan ekosistem gula yang ada termasuk perbankan dan petani tebu. Terlebih saat ini kami konsen pada penguatan tebu rakyat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara, M. Abdul Ghani menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu komitmen PTPN Group untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Indonesia. Dengan memberikan akses lebih luas terhadap fasilitas keuangan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka.
“Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan fleksibel, petani tebu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka. Sehingga, memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung upaya swasembada gula di masa mendatang,” ucap Ghani.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News