Waspada Penipuan! Thailand Rilis Video AI untuk Turis

via The Straits Times

Bangkok, 27 Januari 2025-VNNMedia- Biro Investigasi Kejahatan Dunia Maya Thailand telah meluncurkan sebuah video edukasi yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memperingatkan wisatawan akan maraknya penipuan di negara tersebut. Video berbahasa Mandarin ini dirilis pada 25 Januari lalu dan berisi tiga rekomendasi penting untuk menghindari menjadi korban penipuan

“Saat ini, para penipu seringkali mendirikan markas mereka di perbatasan Thailand,” ujar Letnan Jenderal Polisi Trairong Piwpan, kepala biro. “Oleh karena itu, kami sangat menyarankan agar wisatawan selalu berhati-hati, terutama jika menerima tawaran pekerjaan di Thailand,” ungkap biro tersebut

“Jika anda butuh bantuan, polisi Thailand selalu siap membantu,” pungkasnya

Dalam video tersebut, pihak kepolisian menyarankan tiga langkah penting yang perlu dilakukan oleh wisatawan:

  1. Laporkan Kejahatan: Jika mengalami kejadian mencurigakan, segera hubungi pihak berwenang Thailand melalui nomor telepon 1178, 1155, atau 1441
  2. Periksa Dokumen dan Perangkat: Selalu simpan dokumen penting seperti paspor dan pastikan ponsel Anda selalu aktif. Nyalakan fitur pelacakan lokasi pada ponsel atau gunakan perangkat pelacak untuk menjaga keamanan barang-barang pribadi
  3. Periksa Peta: Pelajari rute perjalanan sebelum berangkat dan selalu pantau lokasi Anda melalui GPS. Hindari tersesat ke daerah perbatasan yang rawan penipuan

Sehari sebelumnya, kepolisian negara tersebut telah mengumumkan pendirian Pusat Koordinasi di markas besar kepolisian nasional yang berada di ibukota negara, Bangkok

Upaya ini merupakan hasil kerjasama kepolisian Thailand dengan China untuk memberantas jaringan pusat panggilan ilegal yang meningkat pesat di perbatasan Thailand-Myanmar-Kamboja, dimana jaringan itu dikelola oleh pekerja yang diperdagangkan untuk melakukan penipuan melalui telepon maupun secara online

Menurut PBB, Asia Tenggara khususnya perbatasan Thailand, Myanmar, Laos dan Kamboja telah menjadi pusat penipuan melalui telepon dan penipuan online lainnya semenjak pandemi covid-19, dimana pusat penipuan itu mempekerjakan ratusan ribu orang yang diperdagangkan secara ilegal

sumber: The Straits Times

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News