
Kuala Lumpur, 25 Mei 2025-VNNMedia- Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan bahwa warga negara asing akan dikenakan biaya lebih tinggi untuk bahan bakar sebagai bagian dari program rasionalisasi subsidi bahan bakar. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan subsidi dinikmati oleh warga lokal yang membutuhkan
Menurut Anwar, saat ini ada sekitar empat juta warga negara asing di Malaysia yang menikmati subsidi bahan bakar, dengan estimasi nilai subsidi mencapai RM3 miliar hingga RM4 miliar (US$720 juta hingga US$960 juta)
“Ada usulan untuk menaikkan harga bahan bakar dan memberikan subsidi kepada penduduk setempat. Kami menolak langkah ini. Kami akan menargetkan 5 persen orang yang sangat kaya di Malaysia dan juga orang asing,” tegas Datuk Seri Anwar dalam pidato penutupannya di kongres nasional PKR
Perdana Menteri juga mengimbau masyarakat untuk tidak menolak rasionalisasi bahan bakar ini. Ia menekankan bahwa sebagian besar masyarakat Malaysia tidak akan terdampak, mengingat Malaysia memiliki salah satu tingkat subsidi tertinggi di dunia
Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga menyatakan bahwa pemerintah siap meninjau penerapan sistem e-faktur oleh Badan Pendapatan Dalam Negeri. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan sistem tersebut tidak memberatkan perusahaan kecil.
Inisiatif e-faktur telah dimulai pada Agustus 2024 untuk perusahaan dengan omzet atau pendapatan tahunan lebih dari RM100 juta. Sementara tahap kedua dimulai pada 1 Januari 2025, menyasar bisnis dengan penjualan tahunan antara RM25 juta hingga RM100 juta
Langkah pemerintah ini menunjukkan upaya untuk menyeimbangkan kebijakan ekonomi agar lebih adil dan efisien, baik dalam hal subsidi maupun administrasi pajak, seperti dilansir dari The Straits Times
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News