Survei: Mayoritas Orang Tua di Korea Selatan Merasa Bertanggung Jawab Atas Keberhasilan dan Kegagalan Anak

Seoul, 12 April 2025-VNNMedia- Sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian yang didanai pemerintah Korea Selatan mengungkapkan bahwa sekitar dua dari tiga orang tua di negara tersebut merasa bertanggung jawab atas pencapaian hidup anak-anak mereka, baik positif maupun negatif

Hasil survei yang dirilis pada Rabu (9/4) oleh Institut Kesehatan dan Sosial Korea ini menyoroti kuatnya ikatan tanggung jawab yang dirasakan orang tua terhadap masa depan generasi penerus mereka

Survei yang dilakukan pada September 2024 ini melibatkan 1.600 pria dan wanita berusia antara 45 dan 69 tahun yang memiliki anak berusia antara 19 dan 34 tahun. Para responden ditanya mengenai tingkat tanggung jawab yang mereka rasakan atas keberhasilan atau kegagalan anak-anak mereka, serta pandangan mereka tentang bagaimana seharusnya hubungan antara orang tua dan anak yang sudah dewasa

Hasilnya menunjukkan bahwa 66,9 persen orang tua setuju dengan pernyataan bahwa “orang tua bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan anak mereka.” Rinciannya, 58,1 persen responden menyatakan “agak setuju,” sementara 8,8 persen “sangat setuju.”

Persentase ini sedikit lebih tinggi di kalangan pria (68,5 persen) dibandingkan wanita (65,5 persen), dan secara signifikan lebih tinggi di antara mereka yang memiliki latar belakang pendidikan minimal universitas (73,6 persen). Kelompok usia 55-59 tahun menjadi yang paling banyak merasa bertanggung jawab atas prestasi anak-anak mereka

Para peneliti mencatat bahwa individu yang dianggap sukses secara sosial cenderung lebih mengaitkan diri dengan keberhasilan anak-anak mereka. “Pola respons (dalam survei) menunjukkan bahwa orang tua merasa bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan anak-anak mereka lebih dari sekadar alasan moral. Ketimpangan tingkat respons menurut jenis kelamin, usia, dan kelas sosial menyiratkan bahwa pola asuh dan dukungan orang tua memengaruhi keberhasilan atau kegagalan setiap individu,” jelas para peneliti

Survei ini juga menggali pandangan responden mengenai hubungan ideal antara orang tua dan anak dewasa. Mayoritas responden, yaitu 76,2 persen, berpendapat bahwa masing-masing pihak harus independen satu sama lain. Sementara itu, 7,4 persen percaya bahwa orang tua harus terus mendukung anak-anak mereka yang sudah dewasa, dan hanya 3,4 persen yang menyatakan bahwa anak-anak yang sudah dewasa harus mendukung orang tua mereka

Meskipun sebagian besar responden setuju bahwa anak-anak yang sudah dewasa harus mandiri secara finansial, mereka juga menunjukkan kesediaan untuk memberikan dukungan finansial setidaknya hingga anak-anak mereka mencapai kemandirian

Sebanyak 83,9 persen responden bersedia membiayai kuliah anak-anak mereka, 70,1 persen akan menanggung biaya pernikahan, 62,9 persen akan memberikan dukungan hingga anak-anak mendapatkan pekerjaan, dan 61,7 persen akan membantu secara finansial saat anak-anak membeli rumah

Pandangan serupa juga diungkapkan oleh generasi muda. Dalam laporan yang sama, survei terhadap 1.000 orang dewasa berusia 19-34 tahun menunjukkan bahwa 68,4 persen dari mereka percaya bahwa orang tua harus menanggung biaya pendidikan tinggi

Selain itu, 62,2 persen setuju bahwa orang tua harus menafkahi anak-anak mereka setidaknya sampai mereka mampu mandiri secara finansial, sementara 53,4 persen dan 45,1 persen menganggap idealnya orang tua membantu dalam acara pernikahan dan pembelian rumah

sumber: Yonhap News

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News