
Jakarta, 09 Mei 2025-VNNMedia- Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun moda transportasi massal, skytrain, sebagai feeder atau moda pengumpan untuk jaringan LRT dan MRT di kawasan Jabodetabek
Rencana ini bertujuan untuk memperluas jaringan transportasi massal dengan memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat menuju stasiun LRT dan MRT di kawasan tersebut
Menteri perhubungan Dudy Puwagandhi menjelaskan jika moda transportsi skytrain dirancang untuk menjangkau titik-titik strategis yang belum terlayani secara optimal oleh angkuta umum berbasis rel
“Rencana kami adalah membangun jaringan skytrain sebagai pengumpan. Dari Mekarsari menuju stasiun LRT Harjamukti, dan dari ICE BSD ke MRT Lebak Bulus,” urainya saat konferensi pers pada Kamis (8/5)
“Investasi skytrain jauh lebih murah, dibanding moda yang dibangun di atas tanah. Selain itu, tidak memakai banyak lahan,” beber Dudy saat ditanya alasan memilih skytrain
Lebih lanjut, Dudy mengatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan kementerian dalam negeri guna untuk memanfaatkan aset atau fasilitas umum milik pemda terkait sebagai lokasi pembangunan tiang-tiang penyangga skytrain agar bisa menekan biaya
Dudy mengaku jika sudah ada tiga negara (Belarusia, China dan Jerman) yang telah mengajukan diri untuk terlibat dalam proyek tersebut. Menurutnya, pemerintah membuka peluang kerjasama seluas-luasnya bagi investor asing maupun domestik
Kemenhub akan menggelar investor gathering untuk bertemu dengan calon investor yang berminat pada proyek tersebut pada pekan depan. “Semua pihak yang tertarik akan kami undang,”pungkasnya
Sebagai informasi, skytrain adalah sistem kereta otomatis yang berjalan di jalur layang (di atas permukaan tanah) dan biasanya digunakan untuk transportasi penumpang dalam area terbatas, seperti bandara, pusat kota atau kawasan komersial. Moda transportasi ini umumnya menggunakan teknologi tanpa masinis dan berjalan pada rel khusus atau bahan karet di lintasan beton
Di Indonesia sendiri, baru bandara internasional Soekarno Hatta di Jakarta yang mempunyai moda transportasi tersebut. Dengan menggunakan sistem APMS (Automated People Mover System) yang menghubungkan Terminal 1,2,3 dan stasiun kereta Bandara, skytrain ini beroperasi tanpa masinis dan memiliki panjang jalur sekitar 3,05 km
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News