Bio Farma Usulkan PMN Rp 2,21 Triliun untuk Bangun Fasilitas Baru Berstandar WHO

Jakarta, 13 Juli 2024, VNNMedia –  Bio Farma, BUMN Holding Farmasi, terus berbenah diri untuk menjadi perusahaan farmasi berkelas global (Global Scale Health Care Company).

Salah satu langkahnya adalah dengan mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,21 triliun dari APBN 2025.

Dana ini akan digunakan untuk membangun fasilitas produksi baru yang memenuhi standar internasional, sesuai dengan regulasi BPOM dan WHO.

Dengan adanya tambahan dana Penyertaan Modal Negara (PMN), Bio Farma tetap berfokus terhadap pemenuhan kebutuhan vaksin program dari Pemerintah dan juga vaksin-vaksin prioritas untuk kebutuhan Global (WHO) seperti Vaksin Polio, Vaksin MR, Vaksin Rotavirus, Vaksin HPV dll.

Dengan penambahan modal tersebut ditargetkan akan ada peningkatan kapasitas dan kapabilitas fasilitas produksi sebesar 1 miliar dosis di tahun 2030.

Saat ini Bio Farma telah mensuplai 13 dari 14 Vaksin Program Imunisasi Nasional (National Immunization Program) untuk menciptakan ketahanan kesehatan.

Hal ini mengingat salah satu dari tujuh agenda pembangunan di Indonesia dalam lima tahun mendatang adalah bagaimana kita memperkuat ketahanan ekonomi, dan yang terkait dalam sektor kesehatan Nasional.

Pada tahun 2045 diperkirakan, jumlah penduduk Indonesia akan berjumlah 319 juta jiwa.

Direktur Utama Bio Farma Group, Shadiq Akasya mengatakan, dengan dukungan PMN tentunya secara langsung akan membantu penguatan komposisi permodalan perusahaan disamping investasi dari korporasi (self Investment) yang sudah berjalan saat ini.

“Pembangunan fasilitas dari dana PMN bertujuan untuk percepatan ketersediaan produk eksisting maupun produk baru bagi kebutuhan program vaksinasi Nasional (National Immunization Program) dan pemasok kebutuhan vaksin global,” kata Shadiq.

“Dengan tambahan PMN juga diharapkan akan mendorong rencana percepatan kemandirian industri kesehatan Nasional serta tentunya keberlangsungan program vaksinasi Pemerintah selanjutnya”.

Lebih lanjut Bio Farma sebagai Global Life Science Industry memerlukan dukungan PMN dalam meningkatkan fasilitas produksi guna mendukung percepatan ketahanan kesehatan nasional maupun global.

”Peruntukan dana PMN ini lebih kepada pembangunan sarana produksi berupa bangunan, peralatan dan mesin senilai Rp 2,21 triliun yang akan digunakan untuk memproduksi beberapa jenis produk vaksin dengan output 1 miliar dosis, yang terdiri dari 800 juta dosis bahan aktif (Drug Substances) dan 300 juta dosis produk jadi (Drug Product),” urainya.

Untuk diketahui, Bio Farma telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara di dunia.

Dukungan PMN merupakan instrumen bagi Bio Farma untuk terus meningkatkan daya saing dan memperluas pasar ekspor vaksinnya ke seluruh dunia serta dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

Telusuri berita lain di Google News VNNMedia