
Seoul, 08 April 2025-VNNMedia- Mata uang Korea Selatan, won, mengalami pelemahan tajam terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (8/4), mencapai level terendah dalam lebih dari 16 tahun terakhir
Sentimen negatif ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi dampak negatif dari rencana tarif besar-besaran yang diumumkan oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump
Pada pukul 15:30 waktu setempat, won diperdagangkan pada 1.473,2 won per dolar AS, merosot 5,4 won dibandingkan sesi perdagangan sebelumnya. Level ini merupakan yang terendah sejak 13 Maret 2009, ketika won berada di angka 1.483,5 won di tengah gejolak krisis keuangan global
Won dibuka pada 1.471,0 won, melemah 3,2 won dari penutupan sebelumnya, dan sempat menyentuh titik terendah intraday di 1.473,75 won
Volatilitas mata uang lokal meningkat tajam setelah Donald Trump pekan lalu mengumumkan rencananya untuk memberlakukan tarif “timbal balik” pada impor dari berbagai negara, termasuk bea masuk sebesar 25 persen untuk barang-barang asal Korea Selatan
Tarif khusus untuk Korea Selatan dijadwalkan mulai berlaku pada hari Rabu besok (waktu AS), sementara tarif “dasar” sebesar 10 persen untuk semua impor asing akan diterapkan mulai Sabtu mendatang
Selain itu, pada hari Senin, Trump juga memperingatkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap Tiongkok jika Beijing tidak mencabut tarif balasan sebesar 34 persen yang ditujukan kepada AS
Ia juga menyatakan bahwa negosiasi tarif dengan negara-negara lain akan segera dimulai.
Sebelumnya, won sempat bertahan di kisaran 1.450 won sejak Desember tahun lalu, di tengah kekhawatiran awal mengenai potensi tarif AS dan ketidakstabilan politik domestik yang dipicu oleh pemberlakuan darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024
Menanggapi situasi ini, Kementerian Keuangan Korea Selatan mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, “Volatilitas di pasar keuangan dan valuta asing negara ini diperkirakan akan terus berlanjut. Pemerintah akan terus memantau situasi dengan kewaspadaan yang lebih tinggi.”
sumber: Yonhap News
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News