
SURABAYA, 24 April 2025 – VNNMedia – Setelah lebih dari tiga dekade menjalin kerja sama erat dalam bidang layanan kesehatan pendengaran, proyek kemanusiaan HearingAid East Java (HAEJ) resmi diserahterimakan kepada masyarakat Jawa Timur.
Seremoni perpisahan ini berlangsung dalam audiensi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, yang turut menyambut tim HAEJ dan Konsul Jenderal Australia untuk Surabaya, Glen Askew, di ruang kerjanya pada Kamis (24/4/2025).
Dalam momen tersebut, tim HAEJ menyerahkan sebuah buku sejarah proyek yang merangkum perjalanan kolaborasi sejak tahun 1990. Penyerahan ini menjadi simbol resmi berakhirnya peran Australia Barat sebagai inisiator, sekaligus dimulainya fase kemandirian bagi masyarakat Jawa Timur dalam mengelola layanan pendengaran.
“HAEJ bukan sekadar kerja sama internasional, melainkan warisan kemanusiaan yang telah menyentuh ribuan kehidupan, khususnya anak-anak dengan gangguan pendengaran,” ujar Emil. Ia juga menekankan komitmen pemerintah provinsi untuk melanjutkan estafet perjuangan ini.
Proyek ini berawal dari kepedulian pribadi mendiang Patricia O’Sullivan, OAM, seorang pakar pendidikan anak usia dini dari Australia Barat. Kunjungan beliau ke SLB Tuna Rungu Karya Mulia tahun 1990 menjadi titik awal dari kerja sama panjang yang berkembang pesat selama lebih dari 35 tahun.
HAEJ telah mencatat banyak pencapaian, mulai dari pembangunan fasilitas pendidikan hingga penyediaan alat tes pendengaran dan beasiswa studi di bidang audiologi. Salah satu kontribusi besar adalah pendanaan senilai lebih dari Rp1 miliar untuk renovasi sekolah serta penyediaan lima alat tes pendengaran senilai Rp1,75 miliar.
Selain itu, diberikan pula beasiswa penuh untuk program Master di University of Western Australia.
Pada tahun 2012, HAEJ menyusun Peta Kebutuhan Layanan Pendengaran di Jawa Timur dan melatih tenaga medis serta pendidik yang kini mengembangkan layanan di berbagai wilayah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan.
“Kesuksesan ini adalah hasil dari kerja sama erat lintas negara, melibatkan relawan Australia Barat, tenaga profesional lokal, dan dukungan Rotary Club di Surabaya serta Floreat,” kata Emil.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan kelangsungan program ini melalui integrasi ke dalam sistem pelayanan daerah. Emil menyampaikan apresiasi khusus kepada Trisha Henderson, Presiden HAEJ dan putri pendiri HAEJ, atas dedikasi dan cintanya kepada anak-anak Jawa Timur.
Konsul Jenderal Australia Glen Askew turut mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah provinsi atas kolaborasi selama ini, serta keyakinannya bahwa program ini akan terus berkembang di tangan masyarakat lokal.
“Kami berharap kolaborasi antara Australia dan Jawa Timur akan terus berlanjut di masa mendatang,” ujarnya.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News