
Cambridge, 17 April 2025-VNNMedia- Ilmuwan dari universitas Cambridge menemukan bukti baru adanya kehidupan lain selain bumi, di semesta ini
Para ilmuwan mendeteksi adanya gas-gas yang diproduksi oleh fitoplankton dan bakteri laut di bumi, dimetil sulfida dan dimetil disulfida, pada atmosfer planet K2-18b. Salah satu ilmuwan, Prof Nikku Madhusudhan mengungkap keterkejutan mereka oleh banyaknya gas-gas tersebut selama satu jendela pengamatan
“Perkiraan kami, jumlah gas ini di atmosfer ribuan kali lebih tinggi daripada yang ada di bumi. Jika kita mengkonfirmasi adanya kehidupan di K2-18b, hal itu pada dasarnya mengkonfirmasi bahwa kehidupan sangat umum di galaksi,” jelas Madhusudhan
“Ini adalah bukti terkuat bahwa kemungkinan ada kehidupan di luar sana. Saya dapat mengatakan secara realistis bahwa kita dapat mengkonfirmasi sinyal ini dalam waktu satu hingga dua tahun,” tambahnya
Namun seperti yang diakui oleh tim tersebut, temuan baru ini masih belum memenuhi standar yang dibutuhkan untuk mengklaim suatu penemuan atau istilah ilmiahnya hasil lima sigma yaitu ambang batas yang sangat ketat untuk menyatakan bahwa suatu penemuan atau hasil penelitian signifikan secara statistik
Temuan baru tersebut masih memenuhi 99,7 persen atau tiga sigma dari 99,999999 persen, namun hasil tersebut meningkat dari penemuan pertama peneliti Cambridge yang hanya satu sigma (68 persen), yang menimbulkan banyak skeptisme dari ilmuwan lainnya
Seperti yang dilontarkan Prof Catherine Heymans dari universitas Edinburgh. Ia mengatakan kalaupun tim Cambridge memperoleh hasil lima sigma, itu tidak menjadi bukti konklusif bahwa ada kehidupan di K2-18b. Pernyataan tersebut diamini oleh Prof Nikku Madhusudhan dkk
Sementara ilmuwan dari NASA Dr Nicolas Wogan memilik intepreasi lain atas data tersebut. Ia menerbitkan jurnal yang menunjukkan bahwa K2-18b adalah raksasa gas mini tanpa permukaan
Sebagai informasi, K2-18b pertama kali ditemukan pada tahun 2015 oleh teleskop ruang angkasa Kepler milik NASA. Penemuan ini merupakan bagian dari misi K2 Kepler, sebuah fase lanjutan dari misi Kepler yang bertujuan untuk mencari exoplanet (planet di luar tata surya kita) dengan metode transit (mengamati penurunan cahaya bintang saat planet melintas di depannya)
Planet K2-18b terletak sekitar 124 tahun cahaya dari Bumi. Sebagai catatan, satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun, yang kira-kira setara dengan 9,5 triliun kilometer. Jadi, jarak ke K2-18b sangat jauh
K2-18b telah menjadi subjek penelitian intensif dari berbagai institusi dan teleskop di seluruh dunia, termasuk diantaranya penemuan dari Hubble Space Telescope dan Spitzer Space Telescope, James Webb Space Telescope (JWST)
sumber: BBC
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News