
Jakarta, 29 Maret 2024 – VNNMedia – Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1445 H/2024 M telah berakhir. Kegiatan yang berlangsung sejak 19 Maret 2024 ini diikuti 1.210 peserta yang berasal dari Kemenag, Kemenkes, TNI, Polri, serta institusi lainnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap, Bimtek yang dilakukan dapat mewujudkan petugas haji yang berintegritas dan profesional. “Dalam Bimtek ini, Bapak dan Ibu telah dilatih dan dibekali dengan berbagai materi. Saya tidak akan mengulang lagi, tapi ada beberapa hal saja yang ingin saya pesankan,” ujar Menag Yaqut saat menutup Bimtek PPIH Arab Saudi 1445 H/2024 M, di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (27/3/2024).
“Pertama, manfaatkan kesempatan berharga yang Bapak Ibu peroleh ini untuk melayani jemaah dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Baca juga berita : Pemerintah Kenalkan Senam Haji Indonesia di Bimtek Petugas
Menurutnya, hampir 30 ribu orang berminat untuk menjadi petugas haji. Tetapi, hanya sebagian kecil yang berhasil lolos. “Bapak dan Ibu yang hadir ini, saya yakin terpilih oleh Allah, bukan Kemenag. Kemenag hanya wasilah saja, tapi sesungguhnya Allah yang memilih Bapak Ibu untuk dapat melayani tamu-Nya,” tutur Menag.
“Karenanya, yang kedua saya ingin berpesan, sebagai rasa syukur kita karena sudah terpilih maka harus mau melayani sepenuh hati,” sambungnya.
Menagmenekankan pelayanan sepenuh hati ini harus dilakukan terhadap seluruh jemaah, terutama bagi para lansia. “Kita tahun ini masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Karena jemaah haji lansia tahun ini jumlahnya masih sekitar 40 sampai 50 ribu,” papar Menag.
“Saya juga sudah bertemu Presiden Jokowi dan beliau berpesan bahwa Haji Ramah Lansia ini harus jadi legasi. Penyelenggaraan haji tahun ini harus jadi yang terbaik,” imbuhnya.
Baca juga berita : Hindari Penipuan, Masyarakat Diminta Tidak Tergiur Paket Murah Umrah dan Haji Khusus
Ketiga, Menag berpesan agar seluruh petugas haji harus melek digital. Saat ini menurut Menagbanyak perubahan di Arab Saudi. Semua serba digital, misalnya aplikasi untuk mendapatkan izin masuk Raudhah.
“Oleh karena itu, petugas haji harus melek digital. Jangan sampai nanti jemaah tanya, petugasnya tidak mengerti,” kata Menag.
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News