
Washington DC, 30 Juni 2025-VNNMedia- Setelah mendapat perpanjangan untuk ketiga kalinya dari pemerintah Amerika Serikat (AS), Tiktok sepertinya akan segera menemukan pembelinya
Diketahui pada pertengahan Juni lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menunda batas waktu bagi platform media sosial TikTok untuk menemukan pembeli non-China, memberikan perpanjangan 90 hari hingga 17 September 2025. Perpanjangan kali ketiga ini, diumumkan Trump melalui platform Truth Social miliknya
baca juga: Trump Kembali Beri TikTok Perpanjangan Waktu 90 Hari untuk Penjualan
Spoiler tentang calon pembeli TikTok diungkap Trump melalui wawancaranya dengan Fox News yang ditayangkan pada Minggu (29/6)
“Kami sudah punya pembeli untuk TikTok, omong-omong. Sepertinya saya juga akan memerlukan persetujuan dari China, dan saya pikir Presiden Xi (Jinping) mungkin akan menyetujuinya,” ujar Trump pada wawancara yang dilakukan Jumat (27/6) itu
“Ini adalah kelompok orang-orang yang sangat kaya,” jelasnya kemudian
Sebagai informasi, larangan terhadap TikTok di AS muncul akibat kekhawatiran atas keamanan data pengguna dan potensi penyalahgunaan platform oleh pemerintah China. Diketahui TikTok dimiliki oleh perusahaan induk ByteDance yang berbasis di China, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah China akan memaksa perusahaan teknologi itu untuk menyerahkan data pengguna atau melakukan tindakan lain yang membahayakan keamanan nasional AS
TikTok sendiri secara konsisten menyangkal tuduhan itu dengan menegaskan bahwa mereka beroperasi secara independen dari pemerintah China dan tidak tunduk pada hukum negara itu yang mengharuskan perusahaan menyerahkan data kepada pemerintah
Platform tersebut juga berulang kali menyatakan jika data pengguna AS disimpan di server yang berada di Amerika Serikat dan Singapura, bukan China. Mereka bahkan mengizinkan auditor independen untuk memeriksa sistem keamanan datanya
Mahkamah Agung AS sebelumnya memberikan batas waktu hingga tanggal 19 Januari 2025 bagi TikTok beroperasi di AS, kecuali induknya ByteDance mau menjual platform tersebut kepada entitas selain China. Kemudian usai dilantik untuk masa jabatan keduanya, Trump memberikan perpanjangan pertamanya (75 hari) kepada TikTok
Awal April, setelah batas tenggat waktu pertama terlampaui, Trump kembali memberikan perpanjangan waktu kedua (75 hari). Dan pada pertengahan Juni, lagi-lagi Trump memperpanjang batas waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli, menandai perpanjangan ketiga kalinya dari pemerintah AS
Belum ada keterangan resmi dari Gedung Putih terkait pernyataan terbaru Donald Trump mengenai pembeli TikTok
sumber: Bloomberg
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News