Tren Pemanis Nol Kalori, Dokter Ingatkan Ini!

Jakarta, Senin 29 September 2025-VNNMedia- Tren pemanis nol kalori non-gula sedang meningkat pesat dan menjadi pilihan utama, yang didorong makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, pencegahan diabetes, serta tren diet rendah kalori seperti diet keto atau sugar-free. Meskipun pemanis buatan masih digunakan, tren bergeser kuat ke arah pemanis alami nol kalori

Namun dokter mengingatkan bahwa anggapan pemanis nol kalori non-gula itu lebih sehat, tidak sepenuhnya benar

Dikutip dari Antara, dokter spesialis gizi Universitas Indonesia, dr. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, Finem, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian masyarakat terkait tren tersebut

“Dibilang lebih sehat atau tidak sebenarnya kalau penderita diabetes atau bagi yang tidak ingin konsumsi banyak gula itu boleh jadi salah satu alternatif, tapi ada hal yang perlu diperhatikan,” kata Consistania pada hari Minggu (28/9)

Consistania menjelaskan lebih lanjut bahwa pemanis jenis ini memang bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan gula harian. Namun, tidak semua produk pemanis nol kalori non-gula, bebas dari resiko

“Kalau dia benar-benar dari tumbuhan dan murni, tanpa tambahan bahan lain, boleh saja. Tapi yang sering jadi masalah adalah banyak produk dicampur dengan zat tambahan lain yang judtru bisa membahayakan kesehatan,” ujarnya sembari menambahkan bahwa masyarakat harus cermat dalam membaca label komposisi pada produk pemanis

Menurutnya ada salah satu bahan yang harus dihindari yaitu sukrosa, yaitu bentuk gula sederhana dan umum digunakan dalam makanan olahan. “Kalau di label tertulis sukrosa, itu berarti gula biasa. Harus dibatasi, terutama dalam jumlah besar,” tambahnya

“Jangan sampai kita pikir semua makanan manis aman dikonsumsi hanya karena pakai pemanis non-gula. Kita tetapi harus melatih diri mengurangi kebutuhan akan rasa manis,” pungkasnya

Menurut Mayo Clinic, pemanis non-kalori atau pengganti gula (sering disebut sebagai artificial sweeteners atau non-nutritive sweeteners) umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi dalam batas wajar oleh sebagian besar orang dewasa sehat, termasuk mereka yang menderita diabetes

Meskipun aman, Mayo Clinic memberikan beberapa batasan dan nasihat penting, yaitu:

  • Moderasi adalah Kunci: Meskipun zero-calorie, konsumsi berlebihan, terutama minuman yang dimaniskan secara artifisial, mungkin tidak sebaik yang diperkirakan. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan kemungkinan hubungan antara konsumsi tinggi jangka panjang dengan risiko stroke atau penyakit jantung yang lebih tinggi-meskipun diperlukan lebih banyak penelitian
  • Efek Samping Pencernaan: Pemanis alami seperti Stevia dan Monk Fruit, serta alkohol gula (sugar alcohols) seperti Xylitol atau Sorbitol, dapat menyebabkan masalah pencernaan (seperti kembung, gas, atau diare) pada beberapa orang
  • Tidak Menggantikan Makanan Utuh: Mayo Clinic menekankan bahwa pengganti gula tidak memiliki nilai gizi. Pilihan terbaik untuk pola makan yang sehat tetaplah makanan utuh, seperti buah dan sayuran, yang secara alami manis dan mengandung nutrisi bermanfaat
  • Edukasi Rasa Manis: Pemanis non-kalori dapat membuat lidah terbiasa dengan rasa manis yang intens, yang mungkin menyulitkan Anda untuk mengurangi keinginan akan makanan manis secara keseluruhan

Pemanis non-kalori dapat menjadi alat yang berguna dalam diet sehat jika digunakan sesekali dan dalam jumlah terbatas, membantu seseorang mengurangi konsumsi gula tambahan dan kalori

Namun, solusi terbaik adalah dengan melatih diri untuk mengurangi ketergantungan pada rasa manis dari sumber apa pun

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News