Transaksi Business Matching JFCC 2025 Tembus Rp55,8 Miliar, Kopi Jatim Semakin Mendunia

SURABAYA, 24 AGUSTUS 2025 – VNNMedia — Java Coffee & Flavors Fest (JCFF) 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur mencatat capaian transaksi bisnis fantastis. Hingga Sabtu siang (23/8/2025), nilai business matching telah menembus Rp55,8 miliar, melampaui target awal Rp50 miliar.

Kepala Perwakilan BI Jatim, Ibrahim, mengungkapkan transaksi terdiri dari Rp33,7 miliar untuk perdagangan dan Rp22,1 miliar pembiayaan perbankan.

“Nilai ini jauh lebih tinggi dibanding capaian 2024 yang hanya sekitar Rp30 miliar. Artinya, geliat industri kopi Jawa Timur terus menunjukkan tren positif,” ujarnya.

Pencapaian ini menegaskan peran Jawa Timur sebagai salah satu pusat produksi kopi terbesar di Indonesia. Hampir 50% pasokan kopi nasional berasal dari provinsi ini, termasuk daerah penghasil unggulan seperti Trawas, Mojokerto, yang dikenal dengan karakter rasa unik dan metode pengolahan beragam.

Selain kopi, BI Jatim juga memperluas ekosistem perdagangan dengan menghadirkan komoditas cokelat dan rempah-rempah.

Dukungan perbankan besar seperti Bank Mandiri, BRI, dan Bank Exim turut memperkuat akses pembiayaan petani serta pelaku usaha kopi, membuka peluang lebih luas untuk ekspansi pasar.

Saat ini, Indonesia menempati lima besar produsen kopi dunia, bersanding dengan Brazil, Vietnam, Kolombia, dan Ethiopia.

Ibrahim menilai, kondisi global semakin berpihak pada Indonesia, terutama setelah produksi kopi Vietnam menurun akibat alih fungsi lahan dan perubahan iklim. Situasi ini membuat harga kopi dunia naik, memberikan peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan nilai jual.

JFCC 2025 tidak hanya menghadirkan transaksi bisnis, tetapi juga merayakan jejak panjang sejarah kopi. Dari penemuan awal di Ethiopia hingga penyebarannya ke Indonesia pada masa kolonial Belanda, kopi kini telah berevolusi menjadi bagian dari gaya hidup modern.

Fenomena ini terlihat dari maraknya kedai kopi kekinian dan tren generasi muda yang semakin dekat dengan budaya ngopi.

Menariknya, lelang kopi JFCC disiarkan secara daring dan diikuti pembeli dari luar negeri, membuka jalan promosi kopi Jawa Timur di panggung internasional.

“Event ini menjadi flagship BI Jawa Timur, menghadirkan kopi terbaik dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Papua. Harapannya, dari hulu hingga hilir, industri kopi Indonesia bisa semakin kompetitif,” jelas Ibrahim.

Dengan capaian transaksi melampaui target, dukungan perbankan, dan promosi internasional, JFCC 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi kopi Indonesia di pasar global sekaligus menjaga warisan budaya yang lahir dari secangkir kopi.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News