Tokyo Masih Jadi Magnet: 80.000 Orang Pindah ke Ibu Kota Jepang di 2024

Tokyo, 02 Februari 2025-VNNMedia- Tokyo terus menunjukkan daya tariknya sebagai pusat populasi utama di Jepang

Pada tahun 2024, sekitar 80 ribu orang pindah ke ibu kota Jepang ini, hampir menyamai level sebelum pandemi COVID-19 pada tahun 2019. Data ini diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang pada Jumat (2/2)

Jumlah orang yang pindah ke Tokyo melebihi jumlah orang yang keluar sebanyak 79.285 pada tahun 2024, meningkat 11.000 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, sebelum pandemi melanda, angka migrasi bersih ke Tokyo mencapai 82.982 orang

Namun, angka ini melambat pada tahun 2020 dan 2021 karena banyak perusahaan yang menerapkan kerja jarak jauh dan adanya pembatasan perjalanan untuk mengendalikan penyebaran infeksi

“Lebih banyak anak muda (sekarang) pindah ke Tokyo untuk bekerja dan belajar,” kata Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi dalam pengumuman statistik migrasi terbarunya

Dari 47 prefektur di Jepang, 40 di antaranya mengalami penurunan populasi karena lebih banyak orang yang pindah keluar daripada yang pindah masuk. Namun, Tokyo mencatat 461.454 orang pindah masuk, meningkat 7.321 dari tahun sebelumnya, dan 382.169 orang pindah keluar, menurun 3.679

Wilayah metropolitan Tokyo yang lebih luas, termasuk prefektur Chiba, Kanagawa, dan Saitama, mencatat total 135.843 migran bersih. Sementara itu, wilayah Osaka, yang meliputi prefektur Osaka, Kyoto, Hyogo, dan Nara, untuk pertama kalinya sejak 2014 mengalami lebih banyak orang yang pindah masuk daripada yang keluar

Kementerian juga mulai merilis data migrasi untuk warga negara Jepang dan warga negara asing. Sebanyak 735.883 orang pindah ke Jepang, sementara 371.615 orang pindah keluar

Pemerintah pusat Jepang telah berupaya mendorong orang untuk pindah ke luar Tokyo sebagai bagian dari kebijakan revitalisasi daerah. Namun, upaya ini berjalan lambat karena Tokyo terus menjadi pusat ekonomi, pendidikan, dan budaya yang menarik banyak orang dari seluruh Jepang

Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang menjadikan revitalisasi daerah sebagai prioritas utama, berencana menyusun rencana dasar pada musim panas ini mengenai langkah-langkah yang akan diambil dalam 10 tahun mendatang untuk mengatasi masalah konsentrasi populasi di Tokyo

sumber: Japan Today

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News