SURABAYA, 28 SEPTEMBER 2024 – VNNMedia – Asosiasi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual (AKHKI) menggelar kegiatan AKHKI Expo 2024 di Surabaya, Jumat (27/9/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari edukasi ke masyarakat terkait organisasi profesi konsultan Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI.
Ketua Umum AKHKI Suyud Margono menuturkan, saat ini anggota AKHAKI tercatat sebanyak 1.100 orang. “Dalam melaksanakan maksud dan tujuan organisasi profesi terbuka terhadap kerjasama kelembagaan kepada berbagai lembaga/ instansi dan organisasi non pemerintahan,” kata Suyud, disela AKHKI Expo 2024 di Ciputra World Surabaya, Jumat (27/9/2024).
Salah satu jenis lembaga atau instansi dan organisasi non pemerintah yang mereka layani adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di mana para pelaku UMKM ini sangat penting dalam mendaftar hak paten, hal merek, hak cipta, hal dagang dan berbagai jenis lainnya yang termasuk dalam HAKI.
Suyud menyebut, pemerintah melalui kementerian atau dinas terkait telah banyak memberi fasilitas dan kemudahan dalam pengurusan HAKI bagi UMKM. “Sehingga lebih mudah lagi bagi mereka dalam mengurus HAKI. Terutama dari sisi biaya, bagi UMKM mendapatkan keringanan dan stimulus yang cukup membantu,” ungkap Suyud.
Selain UMKM, saat ini trend untuk mencatatkan HAKI juga perlu dilakukan pada produk digital. Ketua Komisariat AKHKI Surabaya sekaligus Ketua Pelaksana AKHKI Expo 2024 Benny Muliaan mengatakan, konten kreator kini tidak bisa asal menggunakan lagu ataupun font yang beredar di internet.
“Saat ini semua bisa berurusan dengan hukum terkait HAKI. Memang kelihatannya simpel, asal ambil di internet. Tapi bisa jadi itu melanggar hak cipta dari si kreatornya,” terang Benny.
Menurut Benny, HKI memiliki cakupan yang luas. Selain, merk dan hak paten, hak cipta dari karya-karya para konten kreator juga perlu didaftarkan.
Sekretaris Jenderal AKHKI Olga K Santoso menambahkan, dalam Expo yang berlangsung dalam satu hari tersebut, pihaknya juga menggelar AKHKI Award, yang diberikan pada konsultan Kekayaan Intelektual (KI) dan tokoh masyarakat.
“Yaitu Gunawan Suryomucito, untuk kategori Konsultan Kekayaan Intelektual atas kontribusinya dalam kinerja dan bakti bagi Organisasi Profesi. Kedua, Virgiawan Liestanto atau wan Fals, sebagai Publik Figur Kategori: Kreativitas
Dalam AKHKI Expo 2024 ini juga digelar talkshow “Berdayakan Merek, UMKM & Industri Berdaya Saing” dengan dua pelaku UMKM yaitu Pusol (Pusat Oleh-oleh) dan Depot Bu Rudi serta Baba Rafi Internasional.
Wakil dari Baba Rafi Enterprise, mengatakan, pihaknya telah memiliki empat jenis HAKI. “Yaitu ada Hak Paten, Hak Dagang, Hak Cipta dan Hak Merek. Sehingga kami bisa mengembangkan usaha sampai 10 negera dan akan berlanjut ke negera ke 11 dan selanjutnya,” kata Financr Accounting Manager PT Baba Rafi International, Chasan Abrori mewakili CEO Kebab Baba Rafi, Hendy Setiono yang sedang di luar negeri.
Sementara Bu Rudy, pemilik Pusat Oleh – Oleh (Pusol) dan Depot Bu Rudi mengaku, merek Bu Rudi telah dikembangkan oleh anaknya hingga bisa memiliki enam cabang. “Sebelumnya hanya satu dan saya tidak muluk-muluk. Tapi ternyata anak-anak bisa mengembangkan dan mereka juga sudah mencatatkan ke HAKI,” cerita Bu Rudy.
Organisasi profesi ini sudah berdiri sejak 15 September Tahun 2006 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 100 Tahun 2021, sesuai Pasal 32 PP yang berlaku merupakan wadah tunggal Organisasi Profesi Konsultan Kekayaan Intelektual Indonesia, yang diangkat dan terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan HAM RI.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News