Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,1% pada 2023. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu pada saat acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (24/10/2023).
“Secara keseluruhan sepanjang tahun 2023, kami mempertahankan pertumbuhan ekonomi kami sekitar 5,1%,” kata Febrio.
Febrio optimistis target tersebut akan tercapai apabila melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten di 2023. Dia mengatakan pada semester pertama, Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada paruh pertama 2023, kata dia, adalah 5,1% per kuartal.
“Hal ini sudah tercapai,” tambahnya.
Dia memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto pada kuartal III tetap akan mencapai lebih dari 5%. “Angkanya akan diumumkan kemudian,” kata dia.
Febrio berkata untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2023 di atas 5% Indonesia akan menghadapi banyak tantangan. Namun, dia optimistis angka pertumbuhan pada kuartal IV akan mencapai lebih dari 5%.
“Kami akan mempertahankan bahwa pertumbuhan PDB juga akan akan berada di sekitar 5%,” kata dia.
Febrio mengakui bahwa untuk mencapai target pertumbuhan itu tidak akan mudah. Dia mengatakan ekonomi Indonesia menghadapi banyak tantangan akibat ketidakpastian global. “Kita tidak dalam keadaan baik-baik saja,” ujarnya.
Dia mengatakan pemerintah perlu merespons keadaan tersebut dengan kebijakan yang tepat. Dia mengatakan ada dua strategi yang disiapkan pemerintah, yakni menjaga daya beli masyarakat dan kedua menjaga momentum pertumbuhan yang dialami Indonesia.
“Dengan dua kata kunci itu akan kami kerjakan setidaknya untuk dua setengah bulan ke depan hingga sisa tahun ini dan juga menatap ke depan menuju tahun 2024,” katanya.