
Surabaya, 5 Oktober 2024, VNNMedia – Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) melalui tim program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) memberikan edukasi warga Kampoeng Oase Pintar Oase Tembok Gede, Surabaya, pelatihan pemasaran digital dan pembukuan berbasis teknologi. Pelatihan ini, merupakan bentuk pengembangan dari beragam potensi dan produksi yang sudah siap untuk dipasarkan warga Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, Surabaya.
Program PKM UWKS didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sedangkan kegiatan pelatihannya, merupakan rangkaian, atau tindak lanjut dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sebelumnya sudah diawali dengan pelatihan pembuatan berbagai produk olahan pangan berbasis sayur, seperti nugget, keripik, dan es krim sayur.
Ketua Tim PKM UKWMS, Endang Retno Wedowati, di Suranaya, Sabtu (5/10/2024) menjelaskan, dalam pelatihan ini, setelah masyarakat diberi ide, masukan hingga pelatihan teknis mengenai pembuatan produk pangan, kini waktunya beralih ke tahap berikutnya, yaitu pemasaran digital.
“Sebelumnya, kami telah melakukan pelatihan pembuatan produk olahan sayur dan sudah berjalan baik. Pada malam ini, kami fokus pada bagaimana produk-produk tersebut dapat dipasarkan secara efektif di platform digital,” jelas Endang.
Usai tahapan pelatihan ini selesai, Endang menerangkan, selanjutnya warga kampung akan diberikan pelatihan penggunaan alat produksi yang sudah dihibahkan, seperti mesin pencetak stik, cup sealer, dan vacuum sealer.
“Pemahaman teknologi pemasaran bagi masyarakat yang selama ini terbiasa memasarkan produk secara konvensional itu penting. Oleh karena itu, kita juga akan memberikan memberikan tutorial lengkap tentang pemasaran produk secara digital dan tata cara penggunaan QRIS. Kami harap setelah pelatihan ini, masyarakat mampu memanfaatkan media digital untuk memperluas jangkauan pasar,” terangnya.
Menurut Endang, branding yang baik akan membantu produk dari Kampung Pintar lebih mudah dikenali di pasaran, begitu juga dalam perihal manajemen keuangan yang lebih baik melalui sistem pembukuan berbasis digital.
“Dengan begitu, usaha dari kelompok tani di Kampoeng Pintar dapat berkembang secara berkelanjutan dan lebih efisien,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, Aseyan mengatakan, pelatihan yang diberikan UWKS ini sangat membantu warga yang sebelumnya tak akrab dengan dunia pemasaran digital, menjadi lebih percaya diri, mempromosikan produk mereka melalui media sosial.
“Kami ini awam sekali soal teknologi, dulu kalau mau jualan ya lewat mulut ke mulut saja, paling mentok ya melalui pesan di aplikasi WhatsApp,” kata Aseyan.
Aseyan pun mengapresiasi UWKS dan berkomitmen memanfaatkan berbagai alat-alat, juga mesin produksi yang telah dihibahkan oleh UWKS kepada kampungnya.
“Ini (alat yang dihibahkan) bukan milik pribadi, siapapun dari Kampung Pintar bisa menggunakan alat ini, semoga alat ini bisa membuat produksi kami lebih optimal,” tuturnya.
Tantangan utama yang masih dihadapi warga, diungkapakan Aseyan, adalah soal sertifikasi halal, meskipun sudah menghasilkan banyak produk, pemasaran ke skala yang lebih besar terkendala oleh kurangnya sertifikasi tersebut.
“Kami berharap, setelah pelatihan ini, kami bisa mempromosikan produk kami di media sosial dan event-event lainnya, mudah-mudahan ke depan, masalah-masalah seperti sertifikasi halal juga bisa teratasi,” ucap Aseyan.
Di sisi lain, Pembina Kampoeng Oase Pintar Tembok Gede Surabaya, Adi Candra menyampaikan, pihaknya turut mengapresiasi pelatihan ini yang juga melibatkan generasi muda, khususnya pemuda dari karang taruna.
“Generasi muda punya semangat dan ide-ide yang segar, sementara kami yang lebih tua mungkin punya pengalaman, tapi agak gagap teknologi. Dengan adanya pelatihan seperti ini, kami merasa terbantu, dan semoga semua pihak bisa terlibat aktif untuk memajukan Kampung Pintar ini,” ujar Adi.
Keberlanjutan dari program pemberdayaan masyarakat ini, menurut Adi sangat penting, karena semua elemen harus terlibat dan tidak ada yang tertinggal (no one left behind), agar target pengembangan SDM bisa tercapai seutuhnya.
Dengan pelatihan dan dukungan alat tersebut, Adi berharap, warga Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, tidak hanya mampu memproduksi makanan olahan berbasis sayur, tapi juga bisa memasarkan produknya lebih luas, baik melalui media sosial maupun platform digital lainnya.
Sebagai informasi, tim PKM UWKS ini, terdiri dari jajaran dosen dan beberapa mahasiswa, yakni tim Dosen Ketua Tim, Endang Retno Wedowati, dan sebagai anggota Fungki Sri Rejeki, serta Emmy Wahyuningtyas. Sedangkan mahasiswa, yaitu Zyanu Puja Widya, Jonathan Valentino Mamuaya, dan Fererius Jemadu.
Telusuri berita lain di Google News VNNMedia