
Seoul, 23 Februari 2025-VNNMedia- Platform e-commerce China, Temu, telah memperbarui kebijakan privasinya di Korea Selatan, meningkatkan cakupan data yang diperlukan dari penggunanya
Perubahan ini mencakup informasi pribadi seperti alamat, nomor telepon, dan kode bea cukai, yang memicu kekhawatiran tentang privasi data
Kebijakan privasi yang diperbarui, yang mulai berlaku pada hari Jumat, juga memungkinkan Temu untuk mentransfer data pengguna ke lebih banyak perusahaan pihak ketiga, baik di dalam maupun di luar Korea Selatan. Hal ini dilakukan dengan alasan “penyediaan layanan yang efisien.”
Peningkatan pengumpulan data ini terjadi di tengah kekhawatiran yang meningkat di Korea Selatan tentang praktik pengumpulan data oleh platform dan aplikasi China. Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah menangguhkan pengunduhan baru aplikasi chatbot China, DeepSeek, karena masalah serupa
Sebelumnya, Temu hanya meminta persetujuan pengguna untuk memberikan data saat pembayaran luar negeri. Namun, kebijakan baru ini mencakup kode bea cukai pribadi, jumlah transaksi, alamat, nomor telepon, informasi perangkat, dan data penggunaan. Data ini akan dikirim ke 27 perusahaan di enam negara, termasuk Korea Selatan, Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Australia, dan Indonesia
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi (PIPC) Korea Selatan saat ini sedang menyelidiki praktik pengumpulan dan penggunaan data oleh platform e-commerce China, termasuk Temu dan AliExpress. Investigasi ini dilakukan di tengah kekhawatiran tentang potensi pelanggaran privasi
Seorang pejabat PIPC mengatakan bahwa investigasi terhadap Temu hampir selesai dan hasilnya akan segera diumumkan
Sebagai infromasi, Temu adalah sebuah platform e-commerce yang memungkinkan penjual dari China untuk menjual dan mengirimkan produk langsung kepada pelanggan tanpa harus melalui distributor perantara di negara tujuan. Hal ini membuat harga produk menjadi lebih terjangkau
Temu diluncurkan pada September 2022 dan telah berkembang pesat, dengan lebih dari 130 juta unduhan aplikasi dan 420 juta kunjungan situs web per bulan. Namun, platform ini juga telah menghadapi beberapa kontroversi, termasuk kekhawatiran tentang privasi data, kerja paksa, hak cipta, dan kualitas produk
Temu juga telah terlibat dalam beberapa sengketa hukum dengan pesaingnya, Shein, dan telah menghadapi kritik dari beberapa negara karena praktik bisnisnya yang tidak etis. Meskipun demikian, Temu tetap menjadi salah satu platform e-commerce yang paling populer di dunia
sumber: Yonhap News
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News