
Tokyo, Sabtu 19 Juli 2025-VNNMedia- Puluhan kantong tanah yang sedikit radioaktif, yang dikumpulkan dari dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak, tiba di kantor perdana menteri Jepang pada hari Sabtu (19/7/2025). Pengiriman ini merupakan upaya demonstratif pemerintah untuk menunjukkan bahwa tanah tersebut aman untuk digunakan kembali, menyusul kekhawatiran publik yang meluas setelah bencana nuklir Maret 2011
Setelah tsunami dahsyat dan bencana nuklir pada Maret 2011, pihak berwenang melakukan pengikisan lapisan tanah yang terkontaminasi dari sebagian besar lahan di Fukushima untuk mengurangi tingkat radiasi. Sebanyak 14 juta meter kubik tanah yang terkontaminasi telah disimpan di fasilitas dekat pabrik Fukushima Daiichi. Pemerintah telah menetapkan batas waktu tahun 2045 untuk pemindahan seluruh tanah tersebut ke lokasi lain di Jepang
Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa sebagian besar tanah yang disimpan mengandung tingkat radiasi rendah, yang setara dengan atau kurang dari satu paparan sinar-X per tahun bagi seseorang yang berdiri langsung di atasnya atau berinteraksi dengannya
Meskipun tingkat radiasi rendah, banyak pihak di Jepang yang enggan menerima tanah terkontaminasi tersebut. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah kontroversial untuk menggunakan kembali sebagian tanah tersebut sebagai cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa tanah itu tidak berbahaya
Pada Sabtu 919/7), para pekerja terlihat menurunkan karung-karung tanah dari sebuah truk di halaman depan kantor perdana menteri di pusat kota Tokyo. Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa tanah ini akan digunakan di hamparan bunga di area tersebut
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, lapisan tanah biasa setebal sekitar 20 sentimeter akan ditempatkan di atas tanah Fukushima ini untuk memberikan lapisan pelindung tambahan
Langkah ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Jepang dalam mengelola dampak jangka panjang dari bencana Fukushima, serta upaya pemerintah untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap keamanan daerah yang terkena dampak, seperti dilansir dari Japan Today
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News