
Taipei, 28 Maret 2025-VNNMedia- Taiwan sedang mencari berbagai alternatif cara untuk menanggapi tarif impor tinggi yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS)
Menurut pejabat Taiwan pada Kamis (27/3), beberapa alternatif yang masuk dalam pertimbangan negara tersebut termasuk peningkatan impor energi asal AS dan pengurangan tarif untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara, yang akan diumumkan pada 2 April
Hal ini dilakukan setelah menteri keuangan AS Scott Bessent memberikan pernyataan mengenai daftar negara “Dirty 15” -istilah yang merujuk pada negara-negara yang dianggap memiliki praktik perdagangan yang tidak adil dan mengenakan tarif tinggi terhadap produk AS-, dan pengenaan tarif timbal balik kepada negara-negara yang masuk dalam daftar itu
Meski Bessent tidak menyebutkan secara rinci negara-negara mana saja yang masuk kategori “Dirty 15”, namun menurut data Biro Sensus AS, Taiwan adalah salah satu dari 15 negara tersebut bersama dengan China, Korsel dan Uni Eropa
Menurut wakil menteri perdagangan Taiwan, Cynthia Kiang, pemerintah telah membentuk satgas perdagangan khusus yang bertugas untuk meningkatkan impor produk energi asal AS, meningkatkan kerjasama energi dengan negara tersebut serta meningkatkan stabilitas pasokan gas alam
Terkait tarif otomotif hingga 25 persen oleh Trump, Kiang mengatakan jika satgas juga telah menyiapkan ‘rencana yang relevan’. Ia juga menyatakan akan mengurangi tarif impor untuk produk suplemen kesehatan dan lainnya, saat berbicara di depan parlemen
Sementara itu, Bank sentral Taiwan di hari Rabu mengklaim jika surplus perdagangan dengan AS merupakan masalah struktural dan hal itu sudah diketahui Washington. Diketahui pada 2024, neraca perdagangan Taiwan terhadap AS mengalami surplus sebesar US$111,4 miliar, naik 83 persen. Hal tersebut didorong oleh permintaan akan semikonduktor yang tinggi, sektor yang didominasi oleh Taiwan
sumber: CNA
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News