Beijing, 01 Mei 2025-VNNMedia- Sebuah survei terkait produktivitas pabrik-pabrik di China yang dipublikasikan pada Rabu (30/4), menghasilkan beberapa fakta mengejutkan
Melansir CNA, hasil survei melaporkan bahwa aktivitas pabrik di negara tersebut mengalami penurunan tajam ke titik terendah sejak 16 bulan, pada bulan April. Anjloknya aktivitas itu salah satunya disebabkan tarif Trump sebesar 145 persen kepada China. Hal ini membuat sejumlah perusahaan meminta Beijing untuk memberikan stimulan lebih banyak untuk memperbaiki kondisi sektor manufaktur negara tersebut
Fakta itu tentunya berbanding terbalik dengan keyakinan pejabat China yang mengatakan bahwa mereka berada pada posisi yang tepat untuk menyerap guncangan perdagangan AS, serta menunjukkan bahwa pelaku bisnis sedang berjuang menemukan pasar alternatif selain Amerika Serikat
Menurut Biro Statistik Nasional (NBS) China, Indeks Manajer Pembelian (PMI) -indikator ekonomi yang diperoleh dari survei bulanan terhadap para manajer pembelian di perusahaan-perusahaan sektor swasta- turun menjadi 49,0 dibanding bulan lalu yang berada di angka 50,5, menjadikannya terendah sejak Desember 2023. Sementara PMI non manufaktur yaitu jasa dan konstruksi turun0,4 poin menjadi 50,4
Sementara itu, survei lainnya yang dirilis di hari yang sama juga menunjukkan penurunan tajam terhadap permintaan ekspor baru dan aktivitasa pabrik dilaporkan melambat secara menyeluruh
Para analis ekonomi China berpendapat perlunya campur tangan Beijing lebih banyak dengan memberikan stimulus moneter dan fiskal untuk beberapa bulan ke depan sebagai upaya melindungi perekonomian dari tarif Trump
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News
