Damaskus, 09 Desember 2024-VNNMedia- Suriah resmi memasuki babak baru setelah pasukan anti-pemerintah berhasil merebut ibu kota, Damaskus, pada Minggu (8/12)
Berdasarkan laporan Tass, Presiden Bashar al-Assad telah meninggalkan negara dan tiba di Moskow bersama keluarganya. Pemerintah Rusia dikabarkan telah memberikan suaka politik kepada Assad
Diketahui, pasukan oposisi telah mengintensifkan serangan sejak akhir November. Puncaknya pada hari Minggu kemarin, dimana mereka berhasil menguasai Damaskus dan menyerbu istana kepresidenan serta menguasai kantor-kantor pemerintah lainnya.
Melalui stasiun tv milik pemerintah pasukan tersebut mengklaim telah menggulingkan pemerintahan Basyar Hafiz al-Assad dan menyerukan rekonsiliasi nasional . Kejatuhan rezim Assad ini diprediksi akan memicu perubahan signifikan di kawasan Timur Tengah dan memunculkan dinamika politik baru
Pasukan oposisi mengatakan dalam media sosialnya bahwa semua lembaga publik akan tetap berada di bawah yurisdiksi Perdana Menteri hingga semuanya diserahkan secara resmi. Mereka juga akan meminta pasukannya untuk tidak mendekati gedung-gedung yang dimaksud.
Menurut presiden AS, Joe Biden, dalam konferensi pers di hari yang sama, jatuhnya rezim Assad merupakan momentum bagi rakyat Suriah untuk membangun masa depan yang lebih baik. Ia juga mengatakan AS akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan Suriah untuk membantu mereka memanfaatkan peluang di tengah situasi yang tidak pasti
Utusan khusus PBB untuk Suriah mengatakan tantangan besar kedepannya akan dihadapi Suriah. Selain harus menghadapi serangan Israel, pembentukan pemerintahan baru akan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Suriah. Diketahui pemimpin pasukan oposisi, Hayat Tahrir al-Sham, dianggap sebagai teroris oleh PBB dan Amerika Serikat
sumber: NHK News
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News