
Kyiv, 25 April 2025-VNNMedia- Taman Alam Nasional Tuzlivski Lymany di Ukraina, sebuah kawasan penting dengan gundukan pasir sepanjang 44 km dan 13 muara yang menjadi rumah bagi hampir satu juta burung migrasi, kini menghadapi ancaman serius akibat perang yang sedang berlangsung
Suaka alam yang terletak di jalur sempit Laut Hitam ini menjadi salah satu taman margasatwa Ukraina yang merasakan dampak lingkungan yang menghancurkan akibat invasi Rusia sejak tahun 2022
Ivan Rusev, kepala departemen sains taman, telah mendokumentasikan dampak mengerikan perang terhadap satwa liar di kawasan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa setidaknya 30.000 burung telah mati sejak Desember 2024 akibat tumpahan minyak yang disebabkan oleh dua kapal tanker Rusia di Selat Kerch, Laut Hitam
Selain tumpahan minyak, Rusev juga menyoroti peran pesawat tanpa awak (drone) Rusia yang menakuti burung flamingo. Gangguan ini memaksa flamingo meninggalkan sarangnya, memberikan kesempatan bagi burung camar untuk memusnahkan seluruh koloni pada tahun lalu
“Drone hanya tinggal selama satu atau dua menit, tetapi selama periode ini, burung camar yang sangat agresif datang dan menghancurkan semua 400 sarang,” jelas Rusev
Ancaman tidak hanya datang dari udara. Rusev menambahkan bahwa ranjau dan sonar yang digunakan dalam perang juga membahayakan kehidupan laut. Para ilmuwan taman menyaksikan pemandangan menyedihkan lumba-lumba mati yang semakin sering terdampar di sepanjang pantai Laut Hitam. Mereka memperkirakan sedikitnya 80.000 lumba-lumba telah tewas akibat dampak langsung perang
Para peneliti taman menyebut kerusakan lingkungan ini sebagai “kejahatan perang lingkungan” yang dilakukan oleh Moskow. Meskipun taman saat ini ditutup untuk umum karena alasan keamanan, para ilmuwan, termasuk direktur Iryna Vykhrystiuk, tetap berada di lokasi untuk mendokumentasikan dugaan kejahatan ekologis ini. Vykhrystiuk menekankan bahwa tugas mereka adalah mengumpulkan informasi tentang kerusakan dan menginformasikannya kepada dunia
Kehadiran ranjau di zona ekonomi Ukraina juga telah membatasi penangkapan ikan komersial, memaksa banyak restoran di kota pelabuhan Odesa untuk mengandalkan impor
Selain dampak langsung pertempuran, para ilmuwan dan aktivis juga memperingatkan bahwa dampak ledakan Bendungan Kakhovka pada tahun 2023 di Sungai Dnipro dapat berlangsung selama beberapa dekade mendatang. Vladislav Balinskiy dari kelompok advokasi lingkungan Green Leaf mencatat adanya peningkatan signifikan dalam konsentrasi polutan berbahaya di sungai tersebut
Jaksa Ukraina saat ini sedang menyelidiki 247 kasus kejahatan perang lingkungan, di mana 14 di antaranya diklasifikasikan sebagai kejahatan ekologi, termasuk penghancuran Bendungan Kakhovka. Perkiraan biaya kerusakan lingkungan akibat perang telah mencapai lebih dari US$85 miliar
Ahli ekologi Oleg Listopad dari Jaringan Advokasi Kepentingan Nasional mendesak agar aset Rusia yang dibekukan dapat digunakan untuk mendanai upaya rehabilitasi lingkungan. “Kami tahu ada US$300 juta yang dibekukan di bank-bank Eropa. Itu uang Rusia… mari kita gunakan,” tegasnya
sumber: CNA
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News