Surabaya Pacu Ekonomi Kreatif Lewat Kolaborasi Hepta Helix dan Pemetaan Potensi Kota

SURABAYA, 6 DESEMBER 2025 – VNNmedia – Pemerintah Kota Surabaya terus memperkuat fondasi ekonomi kreatif sebagai strategi menuju predikat UNESCO Creative City. Komitmen tersebut ditegaskan dalam forum Creative Dialogue: Surabaya Dalam Kartografi Kreatif yang digelar di Universitas Ciputra, Kamis (4/12/2025).

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 1.996 pelaku ekonomi kreatif di kota tersebut. Empat subsektor menjadi penopang utama, yakni kuliner, fashion, seni pertunjukan, dan kriya.

“Kuliner mendominasi karena wisatawan yang datang ke Surabaya selalu mencari makanan khas seperti Rawon Setan atau Rujak Cingur,” ujarnya.

Irvan menekankan bahwa percepatan Surabaya menuju Kota Kreatif Dunia membutuhkan kolaborasi tujuh unsur Hepta Helix: pemerintah, dunia usaha, akademisi, NGO, media, komunitas, dan konsumen. Kolaborasi ini memastikan produk kreatif yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Semua elemen harus bergerak bersama. Pemerintah sebagai fasilitator, pengusaha mendorong investasi, kampus menjadi pusat inovasi, sementara konsumen memastikan produk kreatif memiliki pasar,” jelasnya.

Untuk memperkuat ekosistem tersebut, Pemkot mendorong penyusunan Kartografi Kreatif, yakni peta spasial yang memetakan potensi wisata dan ekraf kota. Peta ini diharapkan memudahkan wisatawan dan investor mengenali titik-titik unggulan, mulai dari destinasi gastronomi hingga kawasan edukasi.

Di sisi lain, Pemkot juga membuka ruang kolaborasi lebih luas bagi perguruan tinggi melalui program seperti KKN berbasis solusi dan pemanfaatan Hi-Tech Mall sebagai ruang kreativitas mahasiswa. “Kami ingin kampus berperan sebagai agen perubahan yang langsung terhubung dengan masyarakat,” kata Irvan.

Namun, pengembangan ekraf juga menghadapi tantangan, salah satunya kenaikan harga sewa properti di kawasan baru seperti Kota Lama dan Jalan Tunjungan. Fenomena “aji mumpung” ini dinilai menghambat minat investor sehingga membutuhkan pembenahan regulasi.

Rektor Universitas Ciputra, Wirawan Endro Dwi Radianto, menyambut positif kolaborasi ini. “UC siap menjadi bagian dari ekosistem kreatif Surabaya dan menjadikan kota ini sebagai laboratorium hidup untuk berinovasi,” ujarnya.

Dengan penguatan kolaborasi lintas sektor dan pemetaan potensi kota, Surabaya optimistis mempercepat langkah menuju predikat Kota Kreatif Dunia.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News