
Seoul, 27 April 2025-VNNMedia- Layanan internet satelit Starlink milik perusahaan antariksa Amerika Serikat, SpaceX, diperkirakan akan tersedia di Korea Selatan pada tahun ini. Kepastian ini menyusul revisi terbaru pada Undang-Undang Gelombang Radio, demikian diumumkan Kementerian Sains dan TIK pada Minggu (27/4)
Starlink Korea LLC telah mengajukan permohonan persetujuan perjanjian pasokan lintas batas kepada kementerian sejak Mei 2023 untuk menghadirkan layanan internet satelit orbit Bumi rendah (LEO) di negara tersebut
Menurut kementerian, pemerintah Korea Selatan telah mengubah peraturan terkait penggunaan frekuensi lokal oleh Starlink pada bulan ini. “Untuk persetujuan tersebut, Starlink Korea telah menyerahkan rencana bisnisnya, dan Biro Kebijakan Telekomunikasi saat ini sedang meninjau kelayakan bisnisnya,” ujar Kim Nam-cheol, Direktur Jenderal Biro Kebijakan Radio kementerian, dalam sebuah pengarahan baru-baru ini
Mengenai jadwal peluncuran spesifik, Kim memperkirakan layanan Starlink dapat mulai beroperasi paling cepat pada bulan Juni atau paling lambat pada akhir tahun ini
Lebih lanjut, Kim menambahkan bahwa saingan Starlink di Inggris, OneWeb, juga sedang menjajaki peluang untuk menawarkan layanan internet satelit LEO di Korea Selatan, yang merupakan ekonomi terbesar keempat di Asia
Layanan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah yang ditawarkan Starlink melalui konstelasi satelit LEO diharapkan dapat memberikan akses internet yang signifikan di wilayah-wilayah Korea Selatan yang selama ini memiliki konektivitas buruk, serta di kapal dan pesawat yang saat ini umumnya menggunakan internet satelit berkecepatan rendah
Kementerian Sains dan TIK dalam siaran persnya menyoroti bahwa “Secara khusus, industri maritim akan memperoleh manfaat yang signifikan. Awak kapal dalam pelayaran jarak jauh akan memperoleh akses ke layanan media over-the-top (OTT) dan panggilan video, yang menandai peningkatan besar dalam kesejahteraan dan pilihan komunikasi bagi pelaut.”
Untuk menghadapi persaingan di sektor ini, Korea Selatan juga telah mengumumkan rencananya pada tahun lalu untuk meluncurkan dua satelit LEO dalam negeri yang menggunakan teknologi jaringan komunikasi generasi keenam (6G) pada tahun 2030
Pemerintah berencana menginvestasikan total 320 miliar won (US$234 juta) selama enam tahun ke depan hingga 2030 untuk proyek pengembangan ini, dengan harapan pasar layanan internet satelit LEO global akan tumbuh hingga 740 triliun won pada tahun 2040
Pada Jumat (25/4), pemerintah Korea Selatan telah menunjuk Lembaga Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (ETRI), produsen peralatan telekomunikasi SOLiD, dan Korea Aerospace Industries Co. (KAI) sebagai organisasi utama untuk mengembangkan sistem komunikasi satelit LEO berbasis 6G dalam negeri
“Kami bermaksud meluncurkan dua satelit LEO yang dikembangkan di dalam negeri menggunakan roket antariksa Nuri buatan dalam negeri pada tahun 2030,” pungkas Kim
sumber: Yonhap News
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News