
Singapura, 18 Juni 2025-VNNMedia- Bank Standard Chartered yang berbasis di London dilaporkan telah memberhentikan puluhan staf di Singapura dalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terbaru
Langkah ini memengaruhi sekitar 80 karyawan yang berbasis di Singapura, khususnya dari tim teknologi dan operasional bank. Menurut portal pekerjaan keuangan efinancialcareers, pekerjaan yang terdampak akan dipindahkan ke India
Sebuah artikel yang diterbitkan efinancialcareers pada 12 Juni menyebutkan bahwa “sumber di bank di Singapura mengatakan 80 pekerjaan yang saat ini dialihdayakan ke India kemungkinan hanya permulaan.”
Saat dimintai konfirmasi, juru bicara Standard Chartered menyatakan, “Singapura tetap menjadi pusat penting bagi bisnis global dan tim teknologi serta operasi kami.”
Ia menambahkan, “Kami terus berupaya meningkatkan operasi kami untuk melayani klien dengan lebih baik. Sebagai perusahaan global, kami mempertahankan perpaduan dinamis antara bakat lokal kelas dunia di pasar utama kami, termasuk Singapura, dan memanfaatkan keahlian multidisiplin yang ada di pusat layanan bisnis global kami.”
Namun, juru bicara tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai apakah PHK ini merupakan bagian dari upaya bank untuk menghemat biaya dalam rangka mengembalikan modal kepada pemegang saham
Bank yang sebagian besar pendapatannya bersumber dari Asia dan Timur Tengah ini tengah menjalankan program penghematan biaya perusahaan yang dikenal sebagai “Fit for Growth”
Program ini bertujuan untuk memberikan pengembalian tambahan sebesar US$1,5 miliar kepada pemegang saham. Sebelumnya, Standard Chartered telah melaporkan laba kuartal keempat yang melampaui estimasi pada Februari 2025
Ini bukan kali pertama Standard Chartered melakukan pemangkasan staf. Pada November 2024, bank tersebut juga telah memangkas sekitar 100 pekerjaan di pusat-pusatnya di Singapura, London, dan Hong Kong
Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana pemberi pinjaman yang berfokus di Asia untuk memangkas biaya lebih dari US$1 miliar hingga tahun 2024, seperti dilansir The Straits Times
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News