
JEMBER, 14 SEPTEMBER 2025 – VNNMedia – Pembangunan spillway Sungai Tanggul di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, ditargetkan mampu mengembalikan alur sungai lama sehingga 1.046 hektare sawah petani di hilir kembali terairi dengan baik.
Pasca banjir besar tahun 2019, alur Sungai Tanggul berubah akibat terbentuknya muara baru yang langsung mengalir ke laut. Akibatnya, ribuan hektare sawah kehilangan suplai air sehingga produktivitas pertanian menurun drastis.
Untuk mengatasinya, pemerintah melakukan pembebasan lahan di Desa Paseban pada 2022 dan melanjutkannya dengan pembangunan infrastruktur spillway.
“Pembangunan spillway ini harus dilakukan agar aliran Sungai Tanggul bisa kembali mengairi 1.046 hektare sawah di wilayah ini,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau proyek, Sabtu (13/9/2025).
Proyek yang dibiayai melalui APBD Provinsi Jawa Timur senilai Rp15,6 miliar ini sekaligus berfungsi mengendalikan kerusakan alur sungai akibat terbentuknya muara baru, serta membagi debit banjir agar lebih terkendali. Hingga pertengahan September, progres konstruksi mencapai 55,26 persen.
Pekerjaan meliputi pemasangan beton bertulang dengan tinggi mercu pelimpah 2,5 meter berbentuk ogee (bulat), lebar 5,3 meter, dan panjang 47,5 meter. Selain itu, juga dibangun Sistem Panel Serbaguna (SPS) di sisi hulu dan hilir, pintu penguras berbahan fiberglass, hingga struktur beton pendukung lainnya seperti kisdam, bored pile, dan retaining wall.
Proyek yang ditargetkan selesai 21 Desember 2025 ini diharapkan bisa mendukung musim tanam Januari mendatang.
“Jika spillway selesai tepat waktu, maka musim tanam Januari sudah bisa berjalan dengan irigasi yang baik. Dengan begitu siklus pertanian kembali normal, produksi pangan meningkat, dan ketahanan ekonomi masyarakat makin kuat,” tegas Khofifah.
Ia menambahkan, pembangunan spillway selaras dengan arahan pemerintah pusat agar daerah melakukan pemetaan lahan dan meningkatkan produksi pangan. “Ini bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan Jawa Timur,” pungkasnya.
Sementara itu, para petani menyambut positif pembangunan spillway. Masduki, petani Desa Paseban, menilai proyek ini solusi nyata bagi mereka.
Hal senada disampaikan Harsono, warga Kencong. Ia berharap spillway benar-benar mengoptimalkan pengairan sawah. “Semoga aliran sungai kembali maksimal untuk pengairan. Dengan begitu petani makin makmur dan sejahtera,” ungkapnya.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News