Jakarta, 28 Maret 2024 – VNNMedia – S&P 500 meraih rekor penutupan tertinggi baru pada hari Rabu, karena imbal hasil Treasury turun menjelang pidato gubernur Federal Reserve Christopher Waller yang akan dirilis hari ini dan isyarat lebih lanjut mengenai inflasi. S&P 500 naik 0,4% ke rekor penutupan 5,250.96, NASDAQ Composite naik 0,1%, dan Dow Jones Industrial Average naik 477 poin, atau 0,7%,
Sedangkan di pasar Asia, sebagian besar saham Asia bergerak cukup datar hingga terendah pada hari Rabu, karena indikasi dari Wall Street dan antisipasi lebih banyak sentimen dari Federal Reserve yang membuat para pedagang absen. Pasar Jepang merupakan pengecualian, karena pelemahan yen mendorong kenaikan yang signifikan terutama pada saham-saham yang berorientasi ekspor. Indeks acuan Jepang tidak terpengaruh oleh pelemahan baru-baru ini dan kembali mencapai rekor tertinggi. Pasar Asia secara luas mengikuti pelemahan Wall Street semalam, karena aksi ambil untung di sektor teknologi dan antisipasi data inflasi utama serta pembicara The Fed yang membebani sentimen. Namun indeks saham berjangka AS sedikit naik di perdagangan Asia.
Baca juga berita : Saham US dan Harga Minyak Melemah Menjelang Libur Jumat Agung
Sementara itu di pasar komoditas, harga minyak bisa naik hingga $100 per barel segera setelah bulan September menyusul keputusan Rusia untuk memangkas produksi, meskipun AS kemungkinan akan memanfaatkan cadangan minyak daruratnya untuk membatasi harga. Lonjakan harga minyak diperkirakan akan membujuk OPEC dan sekutunya, atau OPEC+, untuk mengurangi pengurangan produksi secara sukarela, namun Rusia malah berjanji pada awal bulan Maret untuk memperdalam penurunan produksinya sebesar 471.000 barel per hari, atau bph, sehingga membawa keuntungan bagi negara tersebut. produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada bulan Juni untuk memenuhi batas produksi yang disepakati OPEC+.
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News
