
SURABAYA, 23 MARET 2025 – VNNMedia – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menegaskan dukungannya terhadap penyelidikan yang sedang berlangsung terkait proyek pengembangan kapasitas dan modernisasi Pabrik Gula (PG) Djatiroto. Proyek tersebut didanai melalui Penanaman Modal Negara (PMN) tahun 2015.
SGN menghormati proses hukum dan berkomitmen penuh terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan SGN Yunianta, setelah adanya penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi PMN oleh Bareskrim Polri di Jakarta, Jumat (19/03/2025).
Menurut Yunianta, SGN memastikan bahwa proses hukum tersebut tidak akan mengganggu operasional PG Djatiroto, yang saat ini tengah menjalani overhaul dan perawatan rutin untuk persiapan musim giling 2025. “Kami juga menjunjung asas praduga tak bersalah serta memberikan pendampingan hukum sesuai dengan ketentuan dan peraturan perusahaan,” tambahnya.
Kinerja PG Djatiroto Terus Meningkat
PG Djatiroto merupakan satu-satunya pabrik gula di Kabupaten Lumajang yang masih aktif menggiling tebu milik petani. Pada tahun 2024, pabrik ini mencatat peningkatan produksi dengan total 962 ribu ton tebu, naik dari 871 ribu ton pada 2023.
Produksi gula pun mengalami pertumbuhan dari 65 ribu ton menjadi 71,2 ribu ton dengan standar SNI GKP.
General Manager PG Djatiroto Agus Priambodo menuturkan, kinerja pabrik saat ini jauh lebih baik dibandingkan sebelum proyek revitalisasi dilaksanakan. “Performa di mill station sangat optimal dengan indikator pol ampas turun di bawah 2 dan kadar zat kering ampas lebih dari 48 persen,” jelasnya.
Dengan kapasitas giling mencapai 10 ribu TCD, PG Djatiroto optimistis dapat meningkatkan kinerjanya pada musim giling 2025. Implementasi kerja sama operasional (KSO) yang dijalankan SGN diyakini akan meningkatkan kualitas bahan baku tebu.
Secara keseluruhan, SGN mencatat pertumbuhan laba hingga 1000% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan produktivitas tebu (protas) mencapai 65,2 ton/Ha atau naik 12% dari tahun sebelumnya. Sebagai bagian dari transformasi bisnis, SGN juga telah menerapkan sistem digital di berbagai aspek operasionalnya.
Komitmen Terhadap Tata Kelola Bersih dan Transformasi Bisnis
Untuk memastikan tata kelola perusahaan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi, SGN telah menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). “Ini merupakan langkah strategis kami dalam menciptakan lingkungan bisnis yang profesional, transparan, dan berintegritas,” ungkap Yunianta.
Pada 2025, SGN menargetkan peningkatan bahan baku tebu tergiling hingga 13,5 juta ton atau naik 113,32% dibanding realisasi tahun 2024. Produksi gula juga diproyeksikan mencapai 1 juta ton GKP atau meningkat menjadi 119,35% dibanding realisasi tahun sebelumnya, dengan tetap mengacu pada standar SNI.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News