
SURABAYA, 30 APRIL 2025 – VNNmedia – Data dari YCP Solidiance menunjukkan bahwa konsumen kini mengutamakan keamanan produk dengan lebih memperhatikan bahan yang terkandung dalam produk kecantikan. Selain itu, tren ’skinimalism’ yang semakin berkembang di kalangan Gen Z juga menunjukkan pergeseran preferensi untuk memprioritaskan rutinitas perawatan kulit yang lebih sederhana, namun efektif.
Sejalan dengan tren tersebut, Sensatia mengumumkan transformasi brand yang lebih tegas untuk memperkuat komitmennya terhadap praktik berkelanjutan. Merayakan 25 tahun perjalanan dalam industri kecantikan Indonesia, Sensatia ekaligus menjawab harapan konsumen akan produk skincare yang aman dan bertanggung jawab pada lingkungan dan komunitas.
Transformasi brand Sensatia ini merupakan bagian dari upaya Sensatia untuk terus relevan dalam era di mana kesadaran konsumen semakin meningkat dan lebih selektif. Transformasi ini mencakup identitas visual baru yang lebih modern dan inklusif, serta penekanan yang lebih kuat pada tiga pilar clean beauty yang diyakini, yaitu Clean Ingredients, Clean Environment, dan Clean Business.
“Transformasi ini adalah langkah penting dalam perjalanan Sensatia sebagai brand lokal dari Bali yang berkiprah di industri kecantikan domestik dan internasional. Selama 25 tahun, kami telah berupaya untuk menghadirkan produk yang tidak hanya efektif, tetapi juga dibuat dengan transparansi dan integritas,” ujar CEO & Founder Sensatia Michael Lorenti.
Menurutnya, konsumen saat ini semakin cerdas dan peduli akan dampak dari setiap produk yang mereka gunakan.
Perubahan visual brand Sensatia mencerminkan semangat yang lebih berani dan inklusif, tetapi tetap setia pada filosofi berkelanjutan yang telah menjadi bagian dari brand ini. Penyederhanaan nama dari Sensatia Botanicals menjadi Sensatia, serta desain logo dan kemasan yang baru, bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.
Ia menegaskan, bagi Sensatia, clean beauty bukan sekadar tren, melainkan prinsip yang mendasari setiap keputusan. “Ini berarti penggunaan bahan-bahan alami yang aman dan teruji, upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan, dan praktik bisnis yang adil dan transparan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap Clean Environment, Sensatia telah melakukan berbagai inisiatif. Hingga kini, Sensatia telah mendaur ulang lebih dari 65.000 botol melalui program Recycle.
Lebih dari 60% tim Sensatia juga berasal dari Karangasem, Bali, tempat di mana Sensatia lahir. Di fasilitas produksinya di Bali, panel surya kini berkontribusi terhadap sekitar 70% konsumsi energi di fasilitas produksi Sensatia.
Untuk mewujudkan Clean Business, Sensatia menjalankan program profit-sharing yang memberikan bagian dari keuntungan perusahaan kepada seluruh karyawan, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dan komitmen terhadap kesejahteraan tim.
Sebagai bagian dari transformasi ini, Sensatia secara bertahap akan memperbarui tampilan gerai fisik di seluruh Indonesia dengan identitas visual dan konsep baru yang memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi konsumen.
Gerai Sensatia di Lippo Mall Nusantara Jakarta menjadi salah satu yang pertama hadir dengan wajah baru. Selain itu, tampilan kemasan produk juga akan diperbarui secara bertahap untuk mencerminkan semangat transformasi ini.
Sementara di Surabaya, Sensatia hadir melalui dua gerai yang berlokasi di Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall Surabaya. Produk seperti lip balm, hand cream, dan body wash menjadi pilihan utama konsumen di Surabaya, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan perawatan kulit harian.
Sebagai bagian dari ekspansi tahun ini, Sensatia berencana baru menambah gerai di sejumlah kota besar seperti, Surabaya, Jakarta, Makassar, dan Bali.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News