Schneider Electric Dorong Percepatan Implementasi Sustainability Melalui Kolaborasi dan Inovasi

SURABAYA, 18 JULI 2024 – VNNMedia – Schneider Electric™ menyerukan pentingnya “Collaboration & Innovation for IMPACT” untuk mengatasi perubahan iklim. Dalam Innovation Day Surabaya 2024, Schneider Electric menampilkan beragam solusi digital dan otomasi.

Selain itu, Schneider juga memperkenalkan Sustainability Consultancy Services untuk mendukung pelaku usaha dan pemangku kepentingan di Surabaya.

Schneider Electric menunjukkan bagaimana kombinasi digitalisasi, elektrifikasi, dan otomasi dapat meningkatkan efisiensi dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Pelaku industri juga dapat melihat penerapan transformasi digital dan otomasi di pabrik pintar Schneider Electric di Batam dan Cikarang sebagai percontohan industri 4.0.

Cluster President Schneider Electric Indonesia dan Timor Leste Martin Setiawan menyatakan, dalam mengatasi perubahan iklim dibutuhkan transisi mendasar dan perubahan pendekatan bisnis yang lebih luas.

”Kita tahu bahwa 70 persen emisi berasal dari energi, yaitu bagaimana dunia menghasilkan dan mengonsumsi energi. Kita perlu meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan dan efisiensi penggunaan energi. Kabar baiknya, teknologi dapat mengurangi 70 persen emisi karbon. Teknologi digital dan AI dapat mengoptimalkan proses dan meningkatkan efisiensi energi untuk keberlanjutan,” kata Martin saat pers conference Innovation Day Surabaya 2024, Rabu (17/7/2024).

Pada Innovation Day Surabaya kali ini, Schneider Electric menyoroti inovasi keberlanjutan untuk sektor bangunan dan industri. Kedua sektor tersebut masing-masing menyumbang 40 persen dan 30 persen emisi karbon global.

Lebih dari 30 persen energi terbuang dalam operasional bangunan, menjadikan dekarbonisasi mendesak.

Namun, Survei Sustainability Tahunan 2023 di 9 negara Asia, termasuk Indonesia, menunjukkan kesenjangan antara niat dan aksi keberlanjutan bisnis. Penyebabnya termasuk kurangnya dukungan manajemen, budaya perusahaan, kompetensi SDM, dan kendala biaya.

Sebagai mitra teknologi industri, Schneider Electric akan membantu pelaku industri memulai perjalanan dekarbonisasi dan keberlanjutannya melalui tiga tahapan utama. Ketiga tahapan tersebut yaitu strategize, digitize, dan decarbonize. ”Konsultan kami akan melakukan pre-assessment untuk menetapkan peta jalan keberlanjutan, serta membuat target dan KPI yang terukur,” jelasnya.

Digitalisasi akan memberikan visibilitas terhadap konsumsi energi dan emisi karbon, serta mengukur kemajuannya secara akurat. Dekarbonisasi akan merumuskan langkah- langkah untuk mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan keuntungan bisnis melalui penerapan teknologi otomasi, AI, kombinasi energi terbarukan, dan solusi inovatif lainnya.

Dalam acara konferensi tahunan ini, Schneider Electric juga mengumumkan kerjasama strategis dengan beberapa stakeholder. Di antaranya INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia) DPP Jawa Timur, PT Berkah Industri Mesin Angkat (PT BIMA), dan AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia) DPD Jawa Timur dalam pengembangan kompetensi SDM digital.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News