Sandiaga Ungkap Peluang Sektor Parekraf Selesaikan Isu Kesejahteraan

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan fokus pada isu-isu kesejahteraan untuk meletakkan fondasi Indonesia Emas 2045 adalah melalui dua pilar utama, yakni menciptakan lapangan kerja dalam skala luas dan menjaga stabilitas harga.

“Upaya penciptaan lapangan kerja yang seluas-luasnya dan pengendalian harga-harga bukanlah persoalan dan aspek teknis semata. Untuk  mewujudkannya diperlukan langkah-langkah yang bersifat fundamental dan transformasi dan reformasi struktural. Dan pada tataran mikro, tentunya aspek teknis akan berjalan mengikuti langkah-langkah yang telah diambil di tataran makro dan kebijakan,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Minggu (15/10).

Ia membeberkan dengan mewujudkan dua sasaran tersebut, maka akan menjadi pembuka bagi upaya peningkatan dan perbaikan perekonomian secara komprehensif dan holistik. Untuk mewujudkannya, kata dia, perlu dukungan dari fondasi transformasi saat ini yang sesuai trek.

“Dan, bila langkah-langkah transformasi tersebut dilakukan dengan berlandasan pada fondasi transformasi yang saat ini telah terbangun, kita optimistis bahwa kita akan mampu meraih pertumbuhan ekonomi sesuai potensinya,” ujar Sandiaga.

Sandiaga membeberkan setidaknya butuh dua pilar yang berfungsi sebagai target pembangunan jangka menengah dan panjang untuk Indonesia Emas 2045 dan naik kelas jadi negara maju.

Pertama adalah percepatan pembangunan dan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur. Kemudian pilar kedua, melanjutkan transformasi struktural sektor manufaktur yang terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya.

Sandiaga membeberkan setidaknya butuh dua pilar yang berfungsi sebagai target pembangunan jangka menengah dan panjang untuk Indonesia Emas 2045 dan naik kelas jadi negara maju.

Pertama adalah percepatan pembangunan dan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur. Kemudian pilar kedua, melanjutkan transformasi struktural sektor manufaktur yang terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya. 

“Dua pilar tersebut tentunya membutuhkan selubung institusional yang lekat dan kuat dalam bentuk reformasi dan penguatan kelembagaan serta simplifikasi regulasi,” tuturnya.

Dia pun menilai penerapan sejumlah undang-undang, termasuk UU Ciptaker dan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, telah mengakomodasi agenda penyederhanaan regulasi tersebut.

Sektor parekraf di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia
Di tengah-tengah upaya transformasi ekonomi dan manufaktur, Sandiaga mengingatkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan lain di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Sektor-sektor tersebut, kata dia, umumnya melibatkan pelaku UMKM dalam jmlah besar dan menjadi sumber pertumbuhan baru yang memberi dampak berlapis perkembangan usaha di daerah sekitarnya.

Dia mencontohkan pada 2022 lalu, sektor Parekraf menorehkan catatan kinerja positif. Sandiaga mengatakan nilai kontribusi sektor itu terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 4,1 persen.

“Serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus US$24,46 miliar atau Rp397,98 triliun,” kata dia.

“Pada tahun 2023 ini, nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun. Dengan target kinerja tersebut diharapkan memberikan dampak yang besar dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif,” imbuh Sandiaga.

Leave a Reply