Saham – Saham Asia, Eropa dan Harga Tembaga Kompak Naik Pada Penutupan Market Kamis (4/4)

Jakarta, 5 April 2024 – VNNMedia – Saham-saham Eropa menguat pada hari Kamis karena investor menunggu laporan inflasi dan risalah pertemuan terbaru Bank Sentral Eropa, sementara saham Basilea melonjak menyusul persetujuan peraturan AS untuk terapi bakteri dari produsen obat tersebut. Indeks STOXX 600 di seluruh benua (.STOXX), naik 0,1%, menjelang harga produsen bulan Februari di wilayah tersebut yang akan dirilis. Indeks harga produsen kemungkinan turun 8,6%, tidak berubah dari bulan Januari.

Sementara itu pada sebagian besar saham Asia mengalami peningkatan pada hari Kamis, memulihkan penurunan yang terjadi pada dua sesi terakhir, meskipun sentimen masih rapuh setelah gempa bumi yang cukup berdampak di Taiwan. Beerapa indikasi terjadi di US, seperti pemangkasan suku bunga dan pembatasan kenaikan pada saham-saham regional, khususnya dengan adanya komentar dari pejabat Federal Reserve dan data nonfarm payrolls pada beberapa hari kedepan. Namun, tetap saja Pasar Asia mendapat beberapa sinyal positif dari penutupan Wall Street yang sedikit menguat semalam. Indeks saham berjangka AS juga naik di perdagangan Asia. Volume perdagngan Asia sedikit sepi karena liburnya pasar di Tiongkok dan Hong Kong. Nikkei 225 Jepang rebound dari penurunan tiga hari berturut-turut.

Baca juga berita : IHSG Menguat Walau Masih Rawan Koreksi (5/4), Ini Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas

Sedangkan pada pasar komoditas, harga tembaga naik ke level tertinggi dalam 14 bulan di perdagangan Asia pada hari Kamis, didukung oleh meningkatnya optimisme terhadap importir utama Tiongkok, sementara potensi pengurangan produksi oleh perusahaan penyulingan terbesar di negara tersebut memberikan prospek pasokan yang semakin terbatas. Tembaga berjangka tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,5% menjadi $9,347.50 per ton, sementara tembaga berjangka satu bulan naik 0,5% menjadi $4,2328 per pon. Kedua kontrak tersebut berada pada level tertinggi sejak Januari 2023. Pelemahan dolar juga membantu harga komoditas, karena greenback jatuh dari level tertinggi lima bulan yang dicapai awal pekan ini.

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News

Leave a Reply