SAG Bertekad Luncurkan Bus Listrik Produksi Dalam Negeri

JAKARTA, 10 AGUSTUS 2024 – VNNMedia – PT Sinar Armada Globalindo (SAG) berkomitmen mewujudkan transportasi efisien, andal, aman dan bernilai tinggi. Dengan dukungan penuh dari Golden Dragon, PT SAG berhasil memperkenalkan bus listrik ke pasar Indonesia.

SAG yakin dengan prospek bus listrik ke depan. Karena itu pihaknya berencana memperkenalkan bus listrik dengan perakitan lokal guna mempercepat transfer teknologi ke putra dan putri Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.

Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis SAG Andre Jodjana mengatakan, sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan Golden Dragon Bus, pihaknya telah beberapa kali melakukan kunjungan ke Pabrik Golden Dragon. “Saya sangat terkesan dengan pengejaran teknologi yang luar biasa dan sikap pragmatis terhadap pasar. Kami sepakat bersama mewujudkan transportasi efisien, andal, aman dan bernilai tinggi,” kata Andre.

Golden Dragon sendiri merupakan perusahaan karoseri bus asal China. Kini, bus listrik Golden Dragon memiliki posisi penting di pasar Indonesia.

Perlu diketahui, pada bulan Mei 2024, di ajang terkemuka Busworld Southeast Asia Exhibition di JIExpo Kemayoran, PT Sinar Armada Globalindo (SAG), mempertahankan kemitraan dengan Golden Dragon Bus Co., LTD. Kedua pihak sepakat bersama-sama menyediakan produk bus terbaik dan layanan profesional ke pasar Indonesia.

Model kolaboratif ini tidak hanya mendorong pertukaran komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia di sektor transportasi, tetapi juga menyalakan kembali vitalitas baru ke dalam transportasi publik Indonesia.

Pada 2019, PT. SAG memperkenalkan produk pertamanya Bus Low Deck 12M ke Indonesia dan sudah beroperasi di tahun 2023. Kehadiran produk ini sekaligus mendukung program Langit Biru dari pemerintah untuk pengendalian polusi udara. Kesepakatan terbaru mencakup pengoperasian bus High Deck 12M tambahan yang akan beroperasional dalam koridor TransJakarta pada Desember 2024.

“Ini memperkuat komitmen kami terhadap mobilitas bersih dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Andre lagi.

Sesuai dengan pengesahan PP mengenai Nilai Ekonomi Karbon (NEK) oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2022. Pemerintah berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030 sebagai bagian dari komitmen dalam Perjanjian Paris.

Kementerian ESDM juga menyatakan bahwa kendaraan listrik dapat mengurangi emisi hingga 50 persen dibandingkan kendaraan BBM. Perlu diketahui, perjalanan 10 km dengan kendaraan berbahan bakar minyak menghasilkan 2,4 kg CO2. Sedangkan kendaraan listrik hanya menghasilkan 1,1 kg CO2. Artinya, berhasil  mengurangi 1,3 kg CO2 setiap 10 km perjalanan.

Selain itu, beban operasional kendaraan listrik tahunan pun semakin ringan, yaitu hemat sekitar 74 persen untuk bahan bakar dan sekitar 48 persen untuk maintenance mesin kendaraan.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News