
Tel Aviv, Kamis 18 September 2025-VNNMedia- Sebuah petisi dengan seruan pengakuan Palestina dan penghentian perang di Gaza, digulirkan warga Israel di tengah ambisi pemerintah mereka untuk menduduki wilayah konflik tersebut
Petisi yang diinisiasi oleh Zazim, sebuah gerakan yang beranggotakan warga Israel keturunan Yahudi-Arab dan bertujuan untuk menyampaikan ‘pesan jelas dn bersatu dari rakyat Israel kepada komunitas Internasional’, berhasil mendapatkan tanda tangan dari 7.500 lebih warga Israel
“Pengakuan negara Palestina bukan dimaksudkan sebegai hukuman bagi Israel, melainkan sebagai langkah menuju masa depan yang lebih baik berdasarkan pengakuan timbal balik dan keamanan bagi kedua bangsa,” bunyi petisi tersebut
Zazim juga memperingatkan bahwa tanpa pengakuan itu, Israel beresiko mengikuti agenda yang digerakkan oleh menteri sayap kanan, seperti kepala keuangan Bezalel Smotrich, yang mendorong pencaplokan,apartheid dan kelanjutan perang
Smotrich dan beberapa tokoh politik lainnya diketahui kerap mendesak pemerintahan Netanyahu untuk menduduki Tepi Barat, seruan yang oleh beberapa kritikus dianggap bisa menutup secara permanen solusi dua negara
Diperkirakan petisi tersebut akan mendapatkan 10 ribu lebih tanda tangan jelang pelaksanaan Sidang Umum PBB di New York pada Senin pekan depan
Sebagai informasi, pada Sidang Umum PBB yang digelar pada tanggal 22 September mendatang, sejumlah negara akan menyatakan pengakuannya atas kedaulatan Palestina, seperti Inggris, Prancis, Australia, Kanada, Belgia, Malta dan Luxemburg
Sementara itu pada Sidang PBB tanggal 12 September lalu, resolusi yang mendukung solusi dua negara dan pengakuan Palestina disetujui oleh 142 negara, sementara 10 negara menolak (termasuk Amerika Serikat dan Israel) dan 12 abstain
Sidang Umum PBB ke-80 sendiri telah dimulai pada 9 September dan akan berakhir pada 30 September 2025, di New York, Amerika Serikat
sumber: Antara
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News