Raja Charles Serukan Persatuan Nasional dalam Peringatan 20 Tahun Serangan 7/7 London

London, 07 Juli 2025-VNNMedia- Raja Charles III telah menyerukan kepada seluruh rakyat untuk bersatu “melawan mereka yang ingin memecah belah kita”, dalam sebuah pesan yang menandai peringatan 20 tahun serangan teror 7 Juli (7/7) di London. Serangan bom di sistem transportasi umum ibu kota dua dekade lalu menewaskan 52 orang dan melukai lebih dari 700 lainnya

Dalam pesannya, Raja mengutuk “tindakan kejahatan yang tidak masuk akal” tersebut, seraya mendoakan semua korban dan mereka yang menanggung “bekas luka fisik dan psikologis” akibat tragedi pada hari musim panas yang mengerikan itu. Ia juga memuji “keberanian dan kasih sayang luar biasa yang muncul dari kegelapan hari itu” yang ditunjukkan oleh para penyelamat dan warga yang membantu

Peringatan 20 tahun serangan 7/7 ini akan ditandai dengan berbagai acara di London hari ini, termasuk Upacara Peringatan Nasional di Katedral St Paul, di mana Raja akan diwakili oleh Duke of Edinburgh

Raja Charles, yang dikenal sebagai pendukung setia pembangunan jembatan antaragama, menekankan pentingnya “membangun masyarakat di mana orang-orang dari semua agama dan latar belakang dapat hidup bersama dengan rasa saling menghormati dan pengertian”

Ia menambahkan, “Meskipun kengerian itu tidak akan pernah terlupakan, kita dapat terhibur dengan cara peristiwa semacam itu menyatukan masyarakat dalam solidaritas, penghibutan, dan tekad. Semangat persatuan inilah yang telah membantu London, dan negara kita, untuk pulih.”

Perdana Menteri Sir Keir Starmer juga menyatakan komitmen negara untuk bersatu mengenang nyawa yang hilang dan semua orang yang hidupnya berubah selamanya akibat serangan bunuh diri tersebut. “Mereka yang mencoba memecah belah kita gagal. Kita bersatu saat itu, dan kita bersatu sekarang – melawan kebencian dan memperjuangkan nilai-nilai yang mendefinisikan kita, yaitu kebebasan, demokrasi, dan supremasi hukum,” tegas Sir Keir.

Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper menambahkan bahwa serangan tersebut “tidak kalah mengejutkan” bahkan setelah 20 tahun berlalu. Ia juga menyoroti “sisi terbaik dari orang-orang, layanan darurat, responden pertama, dan warga London biasa yang dengan berani bertindak untuk saling membantu” di tengah kengerian hari itu, menyebut keberanian mereka sebagai inspirasi yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, pada 7 Juli 2005, London diguncang oleh empat serangan bom bunuh diri terkoordinasi di sistem transportasi umumnya yaitu tiga bom meledak hampir bersamaan di kereta bawah tanah (Tube) di Aldgate, Edgware Road, dan antara King’s Cross-Russell Square dan satu bom meledak di bus tingkat nomor 30 di Tavistock Square

Para pelaku adalah empat warga negara Inggris yang diyakini terkait dengan ekstremisme Islam. Motifnya disebut sebagai respons terhadap keterlibatan Inggris di Irak dan Afghanistan

sumber: BBC

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News