Proyek Infrastruktur Melambat, ASI: Penjualan Semen Turun 7%

Jakarta, 07 Juni 2025-VNNMedia- Turunnya konsumsi masyarakat serta melambatnya proyek infrastruktur pemerintah berimbas pada penjualan semen untuk kuartal pertama (Q1) tahun 2025

Melansir Bisnis.com, hal tersebut terungkap dalam laporan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pada Kamis (5/6), dimana tercatat bahwa volume penjualan semen untuk Q1 tahun 2025 adalah 13,4 juta ton, turun 7,4 persen (year-to-date/YTD), dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai14,5 juta ton

Sementara untuk bulanan, pada volume penjualan Maret 2025 adalah 3,8 juta ton, turun 21,6 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 4,9 juta ton

Menurut Lilik Unggul Raharjo Ketua Umum ASI, dalam keterangan resminya, kontraksi penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pelemahan daya beli msyarakat dan melambatnya proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Selain itu ia meyebut jika momentum bulan puasa juga ikut andil menekan laku penjualan

Lilik memperkirakan industri semen masih akan menghadapi tekanan berat sampai dengan akhir tahun ini, yang dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global dan kelebihan kapasitas dalam negeri

Ia menambahkan jika kebijakan karbon global juga menjadi tantangan tersendiri, seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang diterapkan Australia mulai 2027-2028 untuk produk semen dan clinker impor, dimana jika kandungan emisi melebihi ambang batas maka perusahaan akan dibebani pajak karbon

Terkait kelebihan kapasitas dalam negeri dengan utilisasi 56,5 persen, Lilik mengatakan bahwa pengusaha semen mendorong diberlakukannya moratorium pembangunan pabrik baru guna menjaga stabilitas pasar dan mendorong efisiensi industri

Sedangkan target Net Zero Emission 2050, indusri semen sepakat mengurangi emisi karbon hingga 21 persen yang sudah dilakukan sejak 2010, yaitu dari 724,10 kg CO2/ton cement eq, menjadi 570 kg CO2/ton cement eq tahun 2024

Namun, peran pemerintah menurut Lilik masih diperlukan. Industri semen membutuhkan dukungan dari kementerian terkait seperti Kementeria Perindustrian, KLH, PUPR dan ESDM yang berhubungan dengan policy, insentif dan skema Nilai EKonomi Karbon yang jelas agar memotivasi perusahaan semen dalam melakukan inisiatif dekarbonisasi

Selain itu, terkait kebijakan zero ODOL-inisiatif atau kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menghilangkan pelanggaran Over Dimension Over Load (ODOL) pada kendaraan angkutan barang- pelaku usaha semen berharap agar penerapannya bisa bertahap, agar tidak menimbulkan lonjakan biaya logistik dan inflasi

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News