
ANTALYA, 12 APRIL 2025 – VNNMedia – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap keadilan global dan solusi damai dalam menghadapi berbagai konflik dunia, terutama tragedi kemanusiaan di Gaza.
Dalam pidatonya pada sesi ADF Talk dalam rangkaian Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Nest Convention Center, Antalya, Turkiye, Jumat (11/4/2025), Presiden Prabowo menyampaikan kritik tajam terhadap ketidakkonsistenan negara-negara besar dalam menjunjung nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Prabowo menyoroti bahwa negara-negara adidaya yang selama ini menjadi panutan dan pengajar nilai-nilai demokrasi, justru gagal menunjukkan sikap yang konsisten ketika pelanggaran kemanusiaan terjadi secara nyata.
“Anda datang kepada kami, mengajarkan hak asasi manusia, tapi saat pelanggaran HAM yang mencolok terjadi setiap hari di televisi, banyak dari Anda memilih diam,” tegasnya.
Mengutip filsuf Yunani kuno, Thucydides, Presiden mengungkapkan kekhawatiran terhadap realitas geopolitik saat ini, di mana kekuatan sering kali menjadi penentu kebenaran. “Yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa, dan yang lemah akan menderita apa yang harus mereka derita,” katanya, menggambarkan betapa prinsip keadilan dan tatanan berbasis aturan semakin tergerus.
Prabowo menyatakan bahwa dunia kini tengah menyaksikan kemunduran nilai-nilai yang dulu dibangun pasca Perang Dunia Kedua oleh kekuatan Barat sendiri. Demokrasi dan hak asasi manusia, yang selama ini diadopsi oleh negara-negara berkembang, kini justru diabaikan oleh negara pengusungnya ketika kepentingan politik ikut bermain.
Meski demikian, Presiden menegaskan bahwa diplomasi tetap menjadi jalan terbaik yang harus diperjuangkan. “Kita tidak bisa menyerah pada diplomasi. Saya pikir pada akhirnya, harus ada kolaborasi yang damai. Itulah kunci menuju perdamaian sejati,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret dalam mendukung rakyat Palestina, Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengirimkan tim medis dan mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza bekerja sama dengan Persatuan Emirat Arab (PEA). Indonesia juga berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di wilayah Palestina dan membuka akses bagi korban sipil yang membutuhkan perawatan.
“Kami telah mengirimkan rumah sakit lapangan dan kami berkomitmen membangun rumah sakit lain, mungkin di Tepi Barat atau Gaza,” ujar Prabowo.
Tidak berhenti pada bantuan kemanusiaan, Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia terus mendorong solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan damai yang adil dan berkelanjutan bagi Palestina dan Israel. Untuk mewujudkan hal ini, ia akan melanjutkan diplomasi langsung dengan para pemimpin kawasan.
“Saya akan berkonsultasi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, kemudian ke Doha untuk bertemu Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, dan ke Amman untuk bertemu Raja Abdullah II,” tutupnya.
Presiden Prabowo juga mengingatkan bahwa ketidakpastian global hari ini, jika tidak diatasi dengan pendekatan damai dan inklusif, akan berdampak besar terhadap kondisi sosial ekonomi seperti kelaparan dan kemiskinan. Karena itu, sambil tetap mengedepankan diplomasi, negara-negara juga harus waspada dan mempersiapkan diri terhadap skenario terburuk.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News