SEMARANG, 1 SEPTEMBER 2024 – VNNMedia – PT PLN (Persero) melalui sub holding PLN Indonesia Power meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 berkapasitas 779 Megawatt (MW). PLTGU bertipe combined cycle single shaft ini merupakan yang terbesar di Indonesia.
Selain itu, PLTGU yang berlokasi di Semarang ini memiliki teknologi paling baru dan canggih. Sehingga mampu beroperasi secara efisien namun tetap ramah lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu mengapresiasi kesuksesan PLN Group menghadirkan PLTGU Tambak Lorok Blok 3. Dirinya juga memastikan Pemerintah terus mendukung langkah PLN dalam upaya transisi energi di tanah air.
”Kita memberikan terima kasih kepada PLN dan PLN Indonesia Power yang menjadi pelopor dalam mengembangkan teknologi pembangkitan lebih maju dan ramah lingkungan serta semakin mendukung transisi energi nasional,” kata Jisman dalam sambutannya.
Dirinya juga menyampaikan pihaknya akan mendorong PLN untuk terus menghadirkan listrik yang andal, berkelanjutan dan terjangkau demi mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara.
“Yang penting 3 (hal) dari Pemerintah, listriknya andal, sustain dan affordable, itu saja. Jadi yang ketiga (hal) tadi penting untuk masyarakat, di mana kita tak mau membebani masyarakat maupun negara,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLTGU ini berteknologi paling baru dan sangat canggih. Tidak hanya menjadi yang paling efisien, tetapi juga sangat ramah lingkungan.
“Dengan tingkat efisiensi yang mencapai 61 persen dibandingkan dengan PLTGU lainnya, pembangkit ini mampu menghindarkan emisi sebesar 671 ribu Ton CO2 dalam setahun sehingga lebih ramah lingkungan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Darmawan menambahkan bahwa PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga memiliki kemampuan respon time sangat cepat, yakni mencapai 70 MW dalam 1 menit. Menurutnya, keunggulan tersebut membuka peluang bagi pertumbuhan pembangkit EBT lain yang bersifat intermiten untuk terus meningkat karena PLTGU ini dapat mengantisipasi dengan cepat pasokan listrik yang fluktuatif.
“Dengan adanya fast response power plant seperti ini tentu saja keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat drastis dan juga ruang untuk menambah dari Variable Renewable Energy juga akan meningkat drastis,” jelas Darmawan.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News