
JAKARTA, 18 JUNI 2024 – VNNMedia – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, pengendalian inflasi di Jawa Timur sudah memenuhi target. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim berhasil menjaga stabilitas inflasi dan harga pangan berada di angka 2,82 persen.
“Dengan inflasi di Jatim yang sangat terkendali, menunjukkan bahwa strategi-strategi yang kita terapkan bersama untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan sudah on the track dan berjalan dengan sangat baik,” tegas Adhy. Hal ini disampaikan Adhy saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Adhy juga menggarisbawahi pesan Presiden Jokowi terkait pentingnya melakukan langkah antisipasi selama musim kemarau panjang. Daerah penopang pangan nasional harus tetap menjaga produktivitas bahkan jika bisa meningkatkan hasil bahan pangan yang berlipat.
Terkait ini, Adhy menegaskan bahwa Jatim memiliki lahan yang sangat luas dan berhasil menghasilkan beberapa komoditas dengan nilai surplus. Salah satu yang utama yaitu beras.
Meski percaya diri akan tetap surplus di tahun ini, Adhy menegaskan bahwa Pemprov Jatim juga telah mengambil langkah antisipasi dalam menghadapi kemarau panjang.
“Ancaman musim kemarau diantaranya adalah potensi terjadinya pengurangan stok akibat menurunnya produktivitas. Maka sari itu, ini harus kita antisipasi betul, agar produktivitas kita tetap terjaga dan kalau bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Terkait masalah ini, Adhy menjelaskan bahwa pemerintah pusat sudah memberikan sejumlah bantuan. Seperti di antaranya 6.000 pompa air yang diberikan pemerintah pusat untuk sektor pertanian di Jatim.
Dengan demikian, pihaknya optimistis bahwa di musim kemarau nanti produktivitas akan tetap bisa dilakukan.
Bahkan dengan adanya pompa tersebut, masa panen bisa ditingkatkan dari yang semula satu kali, bisa dua sampai tiga kali dalam setahun.
“Selain itu, mampu mencegah gagal panen di musim kemarau sehingga kebutuhan dan ketersediaan pasokan yang selama ini disuplai Jatim kepada 20 provinsi dapat terpenuhi,” ungkapnya.
Adhy menambahkan, Jatim memiliki komoditas unggulan lain seperti kopi, nanas, apel dan kakao. Semuanya perlu dilakukan riset untuk meningkatkan produksi.
“Tidak hanya sektor pertanian dan perkebunan, di sektor budidaya perikanan Jatim juga memiliki keunggulan yakni ikan air tawar maupun lobster,” tambahnya.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada Tim TPID pusat dan Tim TPID daerah yang bekerja maksimal mengendalikan inflasi sehingga per Mei 2024 inflasi nasional berada di angka 2,84 persen. Inflasi tersebut juga diikuti pertumbuhan ekonomi yang baik sebesar 5,11 persen.
“Segar kalau seperti ini dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia jika dibandingkan dengan sembilan sepuluh tahun lalu, angka inflasi 9,6 persen,” kata Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi mengingatkan seluruh kepala daerah tetap waspada dan tidak boleh lengah. Sebab, berdasarkan laporan Sekjen PBB bahwa dunia menuju pada neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi 5 tahun ke depan.
Di era teknologi, Jokowi juga meminta seluruh kepala daerah mengupgrade sistem pertanian menjadi smart agree culture. Caranya, melakukan riset atau penelitian terhadap satu komoditi unggulan di daerah masing-masing.
“Nggak usah banyak-banyak melakukan riset, cukup satu komoditas unggulan saja. Riset, buat percontohan kemudian replikasi,” tegasnya.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News