Perdana Menteri Jepang: Pengakuan Negara Palestina Hanya Masalah Waktu

New York City, Rabu 24 September 2025-VNNMedia- Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba, menyatakan kemarahan atas komentar terbaru dari pejabat Israel dan menegaskan bahwa pengakuan Tokyo terhadap Negara Palestina hanya tinggal menunggu waktu. Pernyataan ini disampaikan Ishiba di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa (23/9)

Dalam pidatonya, Ishiba mengkritik tajam penolakan Israel terhadap gagasan solusi dua negara. “Saya merasa sangat geram dengan pernyataan pejabat senior pemerintah Israel yang secara tegas menolak gagasan pembentukan negara Palestina,” kata Ishiba. “Bagi negara kami, pertanyaannya bukanlah apakah akan mengakui negara Palestina, tetapi kapan.”

Ishiba juga memperingatkan bahwa tindakan sepihak yang terus dilakukan oleh Israel tidak dapat diterima. Ia menambahkan, jika Israel mengambil langkah lebih lanjut yang menghalangi terwujudnya solusi dua negara, Jepang akan dipaksa untuk mengambil “langkah-langkah baru sebagai respons.”

Sikap tegas Jepang ini muncul di tengah gelombang pengakuan internasional terhadap Negara Palestina. Hampir 80 persen anggota PBB telah mengakui Palestina, dengan negara-negara seperti Inggris, Kanada, dan Prancis baru-baru ini menambahkan nama mereka dalam daftar. Gelombang pengakuan ini terjadi setelah hampir dua tahun konflik di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023

Sejak serangan tersebut, operasi militer Israel telah menewaskan 65.382 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan di Gaza. Sementara itu, serangan Hamas menyebabkan 1.219 warga Israel meninggal, sebagian besar warga sipil

Jepang, sebagai sekutu dekat Amerika Serikat dan anggota G7, memiliki sekitar 54 ribu personel militer AS yang ditempatkan di negaranya. Meskipun demikian, Jepang menunjukkan posisi yang berbeda dengan AS yang di bawah Presiden Donald Trump berpendapat bahwa pengakuan Palestina dapat dianggap sebagai “penghargaan” bagi Hamas

Menutup pidatonya, Ishiba menekankan pentingnya masa depan yang berkelanjutan bagi Palestina. “Yang terpenting adalah Palestina dapat hidup berdampingan secara damai dengan Israel,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa Palestina, sebagai bagian dari komunitas internasional, harus “membangun sistem pemerintahan yang menjamin akuntabilitas.”

sumber: Channel News Asia

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News