
New Delhi, 03 Juni 2025-VNNMedia- Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memangkas sedikit laba globalnya untuk tahun ini, dalam proyeksi terbarunya
Disampaikan dalam Konferensi IATA (Asosiasi Transportasi Udara Internasional) yang diselenggarakan di New Delhi, India selama 3 hari (1-3 Juni), organisasi tersebut mengatakan pada hari ini bahwa perang dagang dan penurunan keyakinan konsumen menjadi alasan mereka menurunkan proyeksi laba tahun 2025, termasuk penundaan pengiriman yang menyebabkan terhambatnya rencana pertumbuhan mereka
IATA memperkirakan laba gabungan tahun 2025 adalah sebesar US$36 miliar, sedikit turun dari proyeksi pada Desember 2024 sebesar US$36,6 miliar, yang dibuat sebelum Trump meluncurkan tarif impor besar-besaran ke sejumlah negara dan mitra dagangnya
“Mendapatkan laba sebesar US$36 miliar merupakan hal yang signifikan. Namun itu setara dengan US$7,2 per penumpang per segmen,” ujar Dirjend IATA Willie Walsh dalam sebuah pernyataan
Kendati demikian, IATA meramalkan bahwa laba maskapai akan lebih baik dari tahun kemarin (US$32,4 miliar), yang dipicu oleh penurunan harga minyak dan rekor jumlah penumpang
Terkait biaya, IATA memperkirakan biaya produksi tahun ini sebesar US$913 miliar, naik 1 persen dari tahun lalu, karena harga avtur yang lebih rendah
Untuk pendapatan kargo, organisasi tersebut memperkirakan terjadi penurunan hingga 4,7 persen, yairu sebesar US$142 miliar, hal disebabkan karena perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan tindakan proteksionis seperti tarif, yang melemahkan perdagangan
“Pada akhirnya, ketika saya melihat ini, saya melihat konsumen pada akhirnya harus membayar biaya lebih tinggi yang dihadapi industri,” pungkasnya kepada reuters, seperti dilnasir dari Channel News Asia
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News